Kuliner Pekalongan yang Patut Dicoba

Halo sahabat tamasyaku, tak terasa hampir mendekati akhir pekan lagi ya.. Senangnya yang sudah merencanakan hendak berwisata, berkuliner atau bahkan berwisata sambil kulineran.. Semangat liburannya sudah sampai sini lho.. Perjalanan darat bagi wisatawan (cie.. orang yang bepergian boleh dipanggil wisatawan kan?) memang terkadang melelahkan dan membosankan. Saya sebenarnya bukan tipe yang menyukai perjalanan jauh lewat darat. Tapi ya apa boleh buat, untuk wilayah Jawa mungkin tidak semua terjangkau oleh alat transportasi udara dan laut, seperti perjalanan Yogyakarta ke Pekalongan yang hanya bisa ditempuh dengan jalur darat kurang lebih selama 4-5 jam.

Perjalanan darat menggunakan mobil lebih banyak memakan waktu karena mau tidak mau, suka tidak suka, pasti bertemu dengan kemacetan. Bahkan terkadang, jalur alternatif yang digunakan untuk mengalihkan kecepatan kadang-kadang memperpanjang waktu tempuh. Banyak membaca artikel para blogger menyiasati perjalanan darat, dapat solusi juga untuk mengatasi kepayahan dan kelelahan bepergian dalam waktu yang lama di kendaraan. Yeaayyy, solusinya adalah bantal mobil, dan sekarang menjadi teman setia perjalanan manda baik itu naik mobil atau naik kereta api. Yuk, kita mulai perjalanan darat dari Yogyakarta menuju Pekalongan yang seruuuu bisa mampir-mampir dan bersyukur.


Jalur yang ditempuh dari Yogyakarta ke Pekalongan melewati Muntilan - Kopeng - Bawen - Tol Semarang jurusan Jakarta - Batang - Pekalongan. Untuk bisa menikmati sunshine di Kopeng, kita berangkat abis subuh dari Yogyakarta. Perjalanan Yogyakarta Kopeng kurang lebih 1,5 jam dan Subhanalloh cantik yaaa pemandangannya. Bertamasya itu yang tidak terbeli adalah rasa syukur sejauh mata memandang. Sengaja tidak sarapan karena Banaran Cafe di Bawen sudah menanti untuk dicicipi gorengannya, sotonya, rawonnya, nasi gorengnya dan kopi spesial serta teh pocinya (teh yang juga kami konsumsi di rumah yang merupakan produksi Banaran, yaitu : teh Kaligua).



Perjalanan yang tidak terasa melelahkan kalau kita menikmati setiap pemandangannya dan bercerita banyak hal selama di perjalanan. Jalan-jalan bukan saja untuk merefresh pikiran, melainkan semakin mendekatkan kami sebagai teman dan sahabat hidup. Oh iya, di kopeng tadi kita bisa membeli jeruk sunkist kopeng yang manis dan murah ya teman-teman. Perjalanan akhirnya sampai di Pekalongan, berkat bantal mobil rasanya badan masih tetap fresh dan siap melanjutkan aktivitas bersama keluarga di Pekalongan. Menikmati es durian dengan kelapa muda yang ada di jalan merak pekalongan, mengenalkan baby Rafisqy tentang biota laut di mini akuarium di pantai Pekalongan, dan terakhir kita kulineran di sekitar Alun-alun Pekalongan.


Apa aja menariknya kota Pekalongan? Pastilah Batik pekalongan bagi para wisatawan dari luar Pekalongan. Sentra batik pekalongan ada di pasar Sentono dan semua daerah di sekitar jalanan Pekalongan akan banyak dijumpai tok-toko batik. Karena kami terbilang sering berkunjung ke Pekalongan, dan karena di Jogja batiknya juga banyak, liputan wisata kali ini bukan tentang batik ya teman-teman. Yuk kita intip ada apa saja di Alun-alun Pekalongan. Malam minggu di kota Pekalongan judulnya, hehehehe.. Di Alun-alun kota Pekalongan ini ada masjid Jami' Pekalongan, ada mallnya Pekalongan yaitu Hypermart (maklum kota kecil, maaf*) dan ada kuliner yang relatif banyak (dari angkrigan sampai rumah makan). Tips kami mencari tempat kulineran adalah tempat itu ramai, pelanggannya kebanyakan keluarga Tionghoa, dan semua karyawannya terlihat sibuk, hihihihihi. Dan akhirnya, kita menikmati makan malam di Sari Raos dan recommended ya untuk dicoba selagi berwisata di Pekalongan.


Di depan masjid Jami' ini, ada penjual dorongan nasi megono (nasi khas Pekalongan) dan onde-onde mini yang harga per onde-ondenya 200rupiah, kebayang beli 5,000 rupiah dapat 25 biji. Seru yaaa berwisata di banyak kota, jadi banyak tahu dan menghindari sok tahu. Karena sudah malam, nasi megononya kami pending untuk dicicipi sewaktu sarapan di hotel saja. Menuru Wikipedia, nasi megono adalah Nasi Megono terdiri atas nasi yang diatasnya diberi cacahan nangka muda yang dicampur dengan parutan kelapa dicampur bumbu-bumbu lainnya. Nasi megono biasa disajikan dengan mendoan yaitu tempe goreng tipis bertepung yang setengah matang. Demikian liputan perjalanan darat dari Yogyakarta sampai ke Pekalongan untuk bertemu dengan ponakan kami tercinta, baby Rafisqy. Selamat berakhir pekan semuanya.


Tamasya Syariah.

Bepergian ke suatu tempat sekaligus mengunjungi masjid di kota tersebut, juga merupakan pengalaman yang unik dan menyenangkan. Kalau dulu pernah ada wisata religi, kita bisa juga menyebutnya tamasya syariah ya.. Berhubung sedang di Pekalongan, kita bisa menyempatkan sholat di Masjid Jami' di Alun-alun kota Pekalongan. Letaknya di GPS atau MAP GOOGLE mudah untuk dicari.


Liputan tentang kota Pekalongan, identik dengan beberapa hal seperti :
  1. Batik Pekalongan di pasar Sentono.
  2. Daster batik khas Pekalongan di daerah Kajen.
  3. Soto tauco khas pekalongan (bagi yang tidak suka bisa tanpa tauco).
  4. Es Durian khas jalan Merak.
  5. Wisata pegunungan Linggosari.
  6. Wisata pantai Pekalongan lengkap dengan akuarium dan makanan lautnya..
Selamat berwisata yaaa.....

19 comments

  1. Aah ada nasi megono plus mendoaan.. *edisilapermalem2...
    Aku pernah ngerasain kemping di Kopeng, mbak.. waktu mau naik gunung ke Merbabu. View-nya cakep banget ya :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. untungnya nasi megono di jogja ada mba, pas depan jalan masuk ke rumah.. iyaa cakepp bangettt subhanallohh.. tapi ya itu mb, adeeeeemmmm... waahh mupeng banget bisa naik gunung *kapan kapan kalau ke mahameru mau diajakin* ^_^

      Delete
  2. Jln2nya seru ya mak, ada kuliner, belanjabelanji..apalg pakek baantal mobil..beugghhh...
    manteb dah.

    ReplyDelete
    Replies
    1. iyaa mb inda.. bantal mobilnya itu yang ternyata jadi solusi jalan darat, hehehehe.. trimakasih sudah mampir ^_^

      Delete
  3. Kalo naik mobil sendiri enak ya bisa mampir-mampir, wisata kulineran di berbagai daerah yang dilewatin

    ReplyDelete
    Replies
    1. iya mb rahmi, dan kadang-kadang ada kuliner yang nggak cocok di lidah akhirnya solusi pop mie,, hihihihi.. trimakasih sudah mampir yaa.. salam kenal ^_^

      Delete
  4. wahh menarik banget mba perjalanannya.Baru tahu juga di Pekalongan ada pantainya...Pekalongan termasuk kota yang bersih ya.aku pernah dua kali ke sana..Liputan yang menarik, krn menceritakan sisi lain Pekalongan dari sekedar kota Batik. Megononya...bikin kangen. Terima kasih mbak sharingnya..:)

    ReplyDelete
    Replies
    1. ayukk maen ke pantai pekalongan *walau gak bisa lihat sunset* tapi makan di pinggir pantai yang tenang seru mba.. makasih sudah mampir yaa ^_^

      Delete
  5. This comment has been removed by the author.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Eh, Ima adiknya udah pindah, ya? ira

      Delete
    2. masih dijogja mba.. tapi kalau liburan mahasiswa, adekku ke tempat suaminya liburan sama baby R.. trus ontynya kangen nyusulin ke sana.. hihihihihi ^_^

      Delete
  6. Jalur favorit kita kalau mau ke semarang atau pekalongan..

    ReplyDelete
    Replies
    1. iyaaaaa daripada lewat temanggung, hororrrrr :D :D

      Delete
  7. Enaknya yg sangat menikmati perjalanan.
    Mba, sy blm pernah nyobain nasi megono.

    ReplyDelete
    Replies
    1. sini sini ke daerah concat, ada yg jual nasi megono ^_^ kalau saya sendiri aslinya kurang suka mba.. hehehehe.. tapi untuk wawasan kulineran, boleh dicoba.. makasiihh sudah mampir yaaa ^_^

      Delete
  8. weew asiiiknya jalan2 *gatel nih kaki*, btw nasi megononya bikin lapeeer *gagalfokus*

    ReplyDelete
    Replies
    1. ayukk ayukk nyicip nasi megono.. jalan-jalan seru ya mb ophi.. makasih sudah mampir ^_^ salam kenal..

      Delete
  9. Rute perjalanannya panjang juga ya mbak. Memang perlu banget bantal mobilnya kalau duduk lama berkendara begitu :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. iya mba.. ternyata kemanapun kalau bawa bantal amaann menyangga kepala ^_^ salam kenal dan trimakasih sudah mampir..

      Delete

Terima kasih sudah meninggalkan jejak komentar di www.tamasyaku.com. Fast response, silahkan email ke suryani19ep@gmail.com ya. Mohon maaf untuk moderasi komentarnya. Salam, Manda