Oleh-Oleh Seduhan Khas Yogyakarta di Mirota Batik


Kenapa sih harus ke Jogja?


Kalau buat saya, ada 1001 cerita bahagia saya di kota ini. Kota dimana saya lahir, saya besar, jodoh saya dan tempat tinggal sampai hari ini. Kalau buat pendatang, katanya Jogja itu ngangenin.

Jogjakarta, Yogyakarta, Ngayogyakarta Hadiningrat


Manisnya orang Jogja itu semanis gudeg,
Ademnya orang Jogja itu seadem suasana kotanya,
Hangatnya orang Jogja itu sehangat jahe di angkringan,
Ramahnya orang Jogja itu seramah malioboro,
Nyamannya tinggal di Jogja itu senyaman harga barang-barang di Jogja,
Anggunnya orang Jogja itu seanggun tugu Jogja,
Halusnya orang Jogja itu sehalus kulit bakpia,

Jogja itu lengkap, ada gunung dan ada pantai.
Jogja itu menawarkan keramahan dan kehangatan yang apa adanya.
Jogja itu bersahabat dan selalu menjadi tempat yang tenang untuk kembali.

Namun, .....

Yogyakarta itu kota pendidikan, *banyak bangunan tinggi menjulang mulai dari appartment sampai residence.
Yogyakarta juga sekarang kota pariwisata, *kemacetan sepanjang waktu kecuali tengah malam.
Yogyakarta sekarang kota metropolitan *bangunan mall harus sebanyak mungkin.

Haloo halooo.. Wah kepanjangan ni preambule nya.. Saya sebenernya mau menuliskan tentang eksotikanya Jogja dalam racikan jamu herbal yang mudah banget disajikan lewat seduhan. Wah tapi ternyata bayangan saya tentang Jogja tidak bisa tidak, langsung melayang-layang dan baris demi baris menggambarkan perasaan saya tentang Jogja.. Makasih yaa untuk yang sudah membaca curahan hati saya antara bahagia, bangga, dan sekaligus rasa prihatin..

Merasakan kehangatan Jogja dari seduhan jamu herbal.

Mirota Batik = Hamzah Batik

Tak kenal maka tak sayang, kan tadi udah kenalan ni sama Jogja. Kalau belum punya kenalan orang Jogja, segera bikin relasi ke kota Jogja ya *biar bisa keliling dari gunung sampai pantai di Jogja* Kalau jalan-jalan ke Malioboro pasti pernah direkomendasi untuk belanja di Mirota Batik kan ya? Mirota Batik yang sekarang namanya Hamzah Batik. Bangunan berlantai 3 yang berada di seberang Pasar beringharjo.

Lantai satu menjual kain, daster, batik, rok batik, kemeja, batik alus, dan jamu herbal.
Lantai dua menjual pernak-pernik aksesoris dan oleh-oleh dari Yogyakarta.
Lantai tiga ada studio foto berpakaian adat Jogja dan cafe.

Seduhan Hangat

Saya dan panda termasuk paling malas ni masuk kota (baca : Malioboro), pasti sudah kebayang macetnya apalagi lokasinya di dekat nol kilometernya kota Jogja. Bermotor-motor ria akan lebih cepat sampai dan bisa mampir-mampir. Nah, sore ini kami memang sengaja mampir untuk membeli seduhan jahe. Bukan sekoteng atau wedang jahe bubuk lho. Karena unik dan enak, makanya saya ketagihan membeli jahe gula jawa. Jadi, bentuknya kristal gula tapi sudah ada jahenya.

Jahe Dalam Kristal Gula

Cara menyeduhnya sederhana, mudah dan rasanya enak. Kalau buat manda yang tidak terlalu suka wedang jahe yang pedes banget, ini gula jahe passss pedesnya dan angetnya di badan. Rasa jahenya seperti jahe yang dibakar kalau kita beli di angkringan, beda dengan seduhan bubuk instant yang dijual di pasaran.

wedang uwuh
Wedang Uwuh dan Aneka Jamu Herbal

Selain gula jahe yang menjadi minuman favorit manda selain teh, di Mirota Batik Raminten Corner ini juga tersedia aneka wedang yang proses membuatnya hanya diseduh, seperti : wedang secang (dari bahan kayu-kayuan dan setelah diseduh akan berwarna merah), kalau mama saya bikin secang diaksih jeruk nipis, nanti warna wedangnya bukan lagi merah tapi agak kekuning-kuningan dan disebutnya bir pletok. Di sini ada juga seduhan wedang uwuh, kumpulan jamu-jamu yang menghangatkan badan. 

hamzah batik
Kosmetik Tradisional

Selain minuman seduhan, ada juga obat herbal dan ramuan tradisional yang dipakai untuk kosmetik. Yang saya ingat sewaktu saya kecil (baca : SD), kami suka ikut-ikutan menggunakan mangir yang warnanya kuning dan seperti scrub dengan bau yang khas tradisional, kami juga suka ikut-ikutan memakai bedak dingin, dulu merek yang terkenal jebuk sari. Bedak dingin atau biasa kami menyebutnya wedak anyep bentuknya bundar kecil-kecil dari bahan tradisional dan dihancurkan bisa dengan air mawar atau air putih biasa. Lalu ditaruh di wajah dan diamkan sampai kering. Setelah dibasuh maka muka akan terasa dingin dan halus. Duluuu jaman masih kecil ya seneng-seneng aja ikutan nimbrung mama pakai apa, hehehehehe..

Jamu Herbal

Karena saking banyak jenisnya yang dipajang di Raminten Corner ini, maka tidak hafal apa-apa yang ada di sini. Kalau ingin mencari referensi jenis jamu herbal silahkan mengunjungi Mirota Batik Hamzah Batik di Malioboro ya.. Sebagai bahan referensi, ada teman yang nitip dibelikan kopi herbal di sini dan katanya rasanya enak lho.. Kebetulan saya dan panda tidak bisa ngopi, makanya nggak bisa cerita banyak di sini..

Jamu Herbal

Kalau manda cukup lah dengan gula jahe yang rasanya mak nyus.. Kalau panda sampai sekarang masih terus mencoba apa yang pas dengan lidahnya. Mulai dari beras kencur instant *pingin rasanya kayak es beras kencur di ginggang Puro Pakualaman*, ternyata belum nemu. Kemarin beli wedang secang *pingin rasanya kayak mama wiwin bikin bir pletok*, ternyata belum sesuai selera. Terakhir kemarin beli wedang bajigur, dan dari 5 sachet baru dicoba 1 kali, padahal gula jahe manda sudah sisa 1x seduhan lagi.

Secangkir Jahe Hanget

Selamat menikmati sore yang hangat seperti secangkir jahe dari dapur manda.

3 comments

  1. waaahh nanti klo ke jogja lagi
    mampirrr ahhhh ^,^

    ReplyDelete
    Replies
    1. kabar-kabari ya mak kalau pas ke jogja.. *_* nawarin nemeni nii...

      Delete
  2. Bener mak Ima, klo ke kota enakan pake motor, males bgt macetnya. Ohh dah ganti tho namanya. Pernah sih ke Mirota batik, nganter doank. Btw, jahenya enak tuhh

    ReplyDelete

Terima kasih sudah meninggalkan jejak komentar di www.tamasyaku.com. Fast response, silahkan email ke suryani19ep@gmail.com ya. Mohon maaf untuk moderasi komentarnya. Salam, Manda