Tips Nyaman Berkereta Api Ekonomi

Bepergian dengan kereta api, sarana transportasi darat yang bisa mengangkut banyak penumpang. Dalam satu gerbong eksekutif bisa mengangkut 50 penumpang, satu gerbong kereta api bisnis bisa membawa 64 penumpang dan satu gerbong kelas ekonomi bisa mengangkut 106 penumpang. Seluruh kereta api saat ini dilengkapi dengan AC (Air Conditioner). Moda transportasi jalur darat dengan kereta api cukup nyaman dengan tingkat keamanan yang lebih aman dibandingkan dengan bus/travel/mobil. Dari manda kecil, kereta api senja sudah menjadi kebiasaan keluarga kami saat berlibur ke Jakarta (ke rumah eang dari keluarga papa). Sewaktu kami kecil, mama papa lebih nyaman membawa serta kami ke Jakarta dengan kereta api. Begitu sudah SMA dan adek saya SMP, kami ke Jakarta dengan mobil pribadi *maklum ya, papa saya ganteng sendiri* hihihihihi.

Menuju Ke Stasiun

Selalu ada yang pertama! 

Mencari Pernak Pernik Fotografi di Yogyakarta

Berkesempatan bertemu kembali dengan personel BM, setelah acara seru, fun dan berkekeluargaan di Semarang beberapa waktu lalu. Alhamdulillah, mepet-mepetin waktu untuk bisa kopdar (baca : kopi darat) dengan blogger Malang, mas Ihwan yang dalam rangka acara kantor bisa mampir ke Yogya. Kebetulan di Jogja sendiri ada beberapa blogger yang sore ini bisa diajak kopdaran. Pertama kalinya ketemu sama mas Priyo pemilik www.anotherorion.com dan mak barbie Riant pemilik www.kulinerwisata.com. Kali ini ditraktir jobreview di d'gejrot kemek.

Ketemu Manda = Wefie

Setelah melewati beberapa percakapan yang panjang dan melelahkan *sampai-sampai HP drop baterenya*, kesepakatan jam ketemuan pun beserta agendanya selesai disusun. Ceritanya panjang mulai dari pinjem hp, sms, ketiduran, sampai detik-detik bisa ketemu di tempat ini, wkwkwkwkwk. Mas Priyo yang sudah standby kapan aja menjeput mas Ihwan, ternyata lebih dulu sampai di d'gejrot kemek di daerah Klebengan. Dan giliran manda ni yang *buta peta* lagi-lagi kesasar susur di wilayah mahasiswa di seputaran UGM. Untunglah, fast response di WA membuat "gadget melancarkan segalanya". Setelah makan dan berbincang serta menunaikan ibadah solat Maghrib, kita meninggalkan lokasi di daerah Klebengan untuk menemani mas Ihwan mencarikan request istri, mba Ivone yang nitip dibelikan kerajinan tangan yang bisa dipakai untuk pernak-pernik fotografi. Waktu yang tersisa hanya tinggal 1,5 jam sebelum kereta membawa mas Ihwan dan rombongan dari stasiun Tugu menuju ke Malang.

Kerajinan Tangan

Seafood Anak Kost Rasa Rumahan, Depan Kampus UII

Sebagai emak-emak, tentunya ada benda yang masih menjadi favorit sedari jaman masih single kan ya? Seperti manda, dari jaman sekolah masih unyu-unyu suka sekali dengan koleksi alat tulis, baik itu bolpen berwarna, spidol warna, stabillo, buku diary, notes dan tempat pensil. Memang sudah sejak jaman gadis tiap ke toko buku tidak terlewat bagian alat tulis dan pasti ada aja yang dibeli. 

Tempat Pensilnya Emak-Emak

Yup, belajar tidak mengenal usia. Siang ini janjian kita emak-emak blogger di kampus UII di kawasan Condong Catur, Yogyakarta. Teriknya siang ini, terlebih kegiatan pembimbingan yang baru kelar siang ini membuat perut lapar sepertinya butuh disegerakan untuk diisi. Dan setelah menunggu emak-emak syantik ini kurang lebih 1 jam, kita bergegas menikmati santap siang ala mahasiswa tapi rasanya rumahan dan enyak!

Warung AD di Depan Kampus UII

Tempat makan AD ini berada tepat berseberangan dengan kampus fakultas Ekonomi UII, Condong Catur. Karena daerah Seturan dan Condong Catur adalah wilayah jajahan kuliner manda panda, maka recommended nih mencoba warung AD untuk dimakan ditempat atau dibawa pulang. 

Daftar Menu

Biar nggak penasaran, saya fotokan ini menu-menu yang tersedia di sini beserta harganya juga sudah ada. Meskipun dari harganya nggak terlihat rumah makan mahasiswa, tapi begitu melihat porsinya yang JUMBO, pasti langsung glek dan setuju dengan porsi mahasiswa. hihihihihi.

Menu yang ada di warung AD ini, diantaranya :  nasi goreng, bakmi, bihun, kwetiaw, fuyung hai, koloke, ifumi, kamar bola, chicken katsu, ebi furai, cap cay, sup-supan dan aneka ca. Manda sendiri sudah beberapa kali ke sini dan menu yang dipesan selalu pas dengan lidah *baca : enak.

Ifumi

Ifumi, menu siang yang pas untuk berdua. Porsi ifumi yang aduhai besarnya membuat saya tidak mampu menghabiskan sepiring ifumi sendirian. Penampakan ifumi seperti gambar di atas, mie kering yang digoreng dan diberi taburan cap cay yang berkuah kental. Isiannya bisa ayam dan kekyang. 

Kwetiaw Goreng

Widiiwwww mantep bener kan porsinya. Porsi jumbo dari kwetiaw ini juga mblenek kalau dihabiskan sendiri seperti perut kami emak-emak. Kali ini menu yang dipesan adalah ifumi dan kwetiaw, dua menu untuk tiga orang dan masih tersisa 3/4 porsi dari kwetiaw ini. Bisa dibayangkan pastinya sebanyak apa porsinya. 

Tentunya, standar makan di luar ala manda tetap berlaku setiap kali pesan. Tanpa MSG/vetsin. Sebisa mungkin menghindari MSG, kalau pun sudah kebiasaan si penjual langsung menuangkan MSG ke dalam masakannya saat memasak ya Wallahu alam. Karena kami penyuka pedasnya merica, mungkin masakan di sini tidak perlulah di kritik untuk kadar mericanya. Tapi untuk kwetiaw yang bisa disantap oleh anak kecil, bisa menitip pesan saat menyodorkan pesanan bahwa tanpa merica.


Beraneka menu yang dipesan di warung AD ini, beberapa yang sempat difoto dan yang lainnya sudah susah mencari fotonya atau mungkin tidak sempat difoto. Setidaknya bisa diceritakan bahwa masakan berbahan dasar bakmi di warung AD ini pas dengan lidah manda. Tentunya bukan mie masakan Jawa, melainkan dimasak model Suroboyoan.

Aneka Bakmi

Macam-macam request, mulai dari telurnya di dadar saja terpisah, sampai mienya dimasak nyemek dan tambahi kekyang. Setiap kali makan atau pesan di situ, manda selalu memperhatikan sekeliling. Nanti tanya ke pelayannya, itu menu yang dipesan apa. Kadang menu tanpa foto membuat kita sulit membayangkan seperti apa nanti masakannya. Seperti menu kamar bola dan koloke yang kalau tidak bertanya tentunya akan sulit dibayangkan kan?

Naik Kereta Api Pramex dan Kuliner Belanja di Kota Solo

Jadi jadi, cerita kemarin di Solo ada yang ketinggalan di ceritakan. Mama dapat info tempat belanja jilbab yang kece banget, baik harga maupun produknya. Baiklah, kita meluncur ke sana di daerah Pasar Klewer. Keluar dari alun-alun dari sebelah masjid, kita akan ketemu dengan ruko-ruko yang salah satunya bernama "Al-Mia".

Al-Mia

Menyempatkan membeli jilbab cantik yang lagi model kekinian. Saya memilih warna hijau yang sekarang baru menjadi warna favorit. Karena waktu yang sudah terlalu sore untuk memilih-milih, akhirnya jilbab hijau yang baru model hanya saya beli satu. Dan sampai di Jogja, mama mertua naksir dengan jilbab terusan yang lagi model dan warna ijonya juga cantik. Baiklah mama, jilbabnya pindah tangan dan keesokan harinya, bersama mba Dina, saya ngebolang ke kota Solo dengan menggunakan Pramex (Prambanan Express). Demi apa? demi jilbab warna ijo. hahahahahaha. Seperti apa sih penampakannya?

Resepsi Khas Surakarta, Piring Terbang

Menghadiri resepsi pernikahan di Surakarta adalah hal yang sejak manda kecil menjadi kenangan yang selalu melekat di pikiran manda. Ya, resepsi gaya Solo yang dikenal dengan "piring terbang". Sekilas terdengar apakah ada hubungannya dengan benda luar angkasa UFO. Ternyata tidak ada hubungannya. Jelas-jelas resepsi gaya Solo "piring terbang" yang dimaksud adalah piring-piring yang beterbangan dari tangan pramusaji yang melayani setiap tamu yang hadir di resepsi pernikahan. Kali ini kita akan tamasya beberapa jam di kota Solo ya.

Muka Bantal

Resepsi pukul 10 pagi di jantung kota Solo, tepatnya di Jalan Slamet Riyadi. Tentunya, kami dari Jogja mengambil 2 jam waktu sebelumnya agar tidak kemrungsung dan tepat sampai tujuan. Karena nikahan kali ini terhitung nikahan sepupu satu trah keluarga musikanan, maka jemput menjemput pun dilakoni. 

Resepsi Khas Solo

Sesampainya di gedung, alhamdulillahnya acara belum dimulai. Masih tersedia banyak kursi kosong di areal dekat pelaminan dan panggung band. Unik ya, meja dan kursi ditata sedemikian rupa sehingga resepsi di kota Solo ini masih menjunjung budaya Jawa yang bukan prasmanan atau buffet sehingga tamu-tamu makan dengan berdiri. Di Solo, tamu-tamu dipersilahkan duduk terlebih dahulu dan di tiap meja sudah tersedia teh hangat manis atau nasgitel yang bebas diambil sendiri oleh para tamu undangan.

Manda dan panda mengambil posisi yang dekat dengan meja, sehingga tidak merepotkan orang lain jika hendak menaruh sesuatu di atas meja atau sekedar mengambil/mengembalikan gelas. Pada saat menghadiri resepsi di luar kota, selain tas, tak lupa manda membawa serta dompet yang biasanya berfungsi untuk membawa amplop yang akan dimasukkan sebagai pengganti kado, handphone dan tissue. 

Wisata Cantik ke Jogja Traditional Treatment

wisata cantik ala tamasyaku.com

Liburan ke Jogja, ya pastinya seneng. Terlebih lagi kalau tujuan ke Yogyakartanya untuk silaturahmi dengan keluarga besar. Pasti ramai dan ngangenin untuk kembali ke Jogja lagi. Jogja itu istimewa! Bertamasya ke Jogja bisa dapat wisata sejarah, wisata pegunungan, wisata pantai dan sekaligus wisata belanja. Aaahh tidak cukup satu hari kalau mau menikmati YOGYAKARTA.

Kalau badan sudah butuh untuk relaksasi, kemanakah tujuannya? Yap, mengikuti kekinian, marilah kita memanjakan sejenak di salah satu tempat spa khusus perempuan di Jogja.

Amemayu Hayuning Buwana. 

Keluhuran Budi Memancarkan Pesona Cantik yang Sesungguhnya.


Spa Khusus Perempuan

Pertama kali yang menjadi pilihan adalah khusus perempuan. Terlebih griya spa ini dipunyai oleh Margaria Group. Jadi semakin mantap untuk relaksasi di sini. Kali ini kita mencoba Jogja Traditional Treatment (JTT) yang di dalam kota. Janjian sudah tiga hari yang lalu, begitu masuk kita sudah langsung ditangani oleh tangan terampil yang siap mengendurkan otot dan syaraf yang tegang. 

Memilih tempat spa itu gampang-gampang susah,

Gallery Prawirotaman, Yogyakarta

Prawirotaman, sebuah kawasan di kota Yogyakarta yang sering disebut dengan "Balinya Jogjakarta". Banyak turis mancanegara yang menginap dan menikmati suasana Jogja di Prawirotaman. Di sini juga terdapat banyak pilihan tempat menginap bagi wisatawan dalam negeri maupun luar negeri, mulai dari penginapan kelas melati sampai hotel berbintang. Gallery Prawirotaman Hotel berlokasi di kawasan strategis bagi turis berlibur, oleh karenanya Gallery Prawirotaman Hotel berusaha memadai fasilitas lengkap hotel berbintang untuk memenuhi kebutuhan leisure turis dan tamu hotel yang menginap.

Gallery Prawirotaman Hotel

Kali ini, kami Komunitas Blogger Jogja diberi kesempatan untuk mengikuti Konferensi Pers dan Sosialisasi Penganugrahan Bintang 4 (****) di Gallery Prawirotaman Hotel. Untuk mengukuhkan kelas bintangnya, Gallery Prawirotaman melakukan sertifikasi bintang resmi melalui Lembaga Sertifikasi Usaha Pariwisata "Bakti Mandiri Wisata Indonesia" yang prosesnya dimulai pada tanggal 10 Agustus 2015. Setelah beberapa minggu, pada tanggal 5 September 2014 beberapa wakil manajemen dan owner menghadiri acara penyerahan sertifikasi bintang 4.

Gallery Prawirotaman Hotel Berbintang 4 (****)


Sebuah pesan dari Bapak Ir. Giantoro Pamungkas selaku owner dari Gallery Prawirotaman Hotel melalui PT. Sarana Wisata Persada bahwa terima kasih atas apresiasi dari rekan Blogger dalam membantu publikasi keberadaan hotel Gallery Prawirotaman dan juga menyampaikan bahwa hotel Gallery Prawirotaman adalah hotel yang disediakan untuk kenyamanan liburan bersama keluarga, beliau menyebutnya sebagai family hotel. Melihat dekorasi dan lukisan yang ada mulai dari lobby hotel, ruang makan, sampai lorong-lorong kamar hotel, manda sempat menjepret beberapa untuk diceritakan bahwa konsep hotel Gallery Prawirotaman adalah memang untuk memberi kenyamanan tinggal bagi sebuah keluarga.

Konsep Hotel Bagi Keluarga


Jendela Jogja, Pusat Oleh-Oleh Khas Jogja

pusat oleh-oleh
Blogger Jogja di Grand Opening Jendela Jogja

Berkesempatan menghadiri Grand Opening Pusat Oleh-Oleh Khas Jogja, Jendela Jogja pada hari kamis, 8 Oktober 2015. Dengan tagline: "Melihat Jogja Disini", Jendela Jogja mencoba memberi kepuasaan bagi pelanggan yang datang ke sini untuk bisa membawa oleh-oleh yang bisa mewakili Jogja. Jadi, cukup masuk ke pusat oleh-oleh Jendela JOGJA, maka pengunjung akan bisa melihat kekhasan Jogja secara keseluruhan. 

Tugu Yogyakarta sebagai Icon Kota Jogja

Pusat oleh-oleh Jendela Jogja yang terletak di Jalan Gedong Kuning (depan toko roti Essen) merupakan bangunan berlantai dua dan seatap dengan Jasmine Cakery. Memasuki lantai satu dari Jendela Jogja, kita bisa mencicip menu angkringan dan melihat Kereta Wisata Kencana, yang bisa dipesan oleh pengunjung yang ingin diantar berkeliling dengan kereta wisata kencana ini. Miniatur Tugu Jogja juga bisa dijadikan tempat favorit untuk selfie atau welfie pada saat membeli oleh-oleh di Jendela Jogja ini.

Oleh-Oleh Khas Jogja di Jendela Jogja

Berbagai macam oleh-oleh khas Jogja bisa diperoleh di sini,

Workshop di Wisma MM UGM, Yogyakarta

Perjalanan wisata kuliner kali ini berbau wisata ilmu ya sahabat tamasyaku, pingin share tentang fasilitas makanan selama workshop di Wisma MM UGM, sekalian juga pingin berbagi ilmu tentang Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA). Workshop kali ini berjudul Strategi Pemasaran UKM dalam Menghadapi MEA 2015. Pematerinya dari akademisi dan juga praktisi yang ilmunya kena banget bagi pelaku UKM yang akan bersaing secara kualitas dengan negara ASEAN lainnya. Kata salah satu pemateri, "kadang kita teralu mengkhawatirkan yang kita belum tahu"

Sudah cukup familiar mendengar singkatan MEA? 


Suasana Workshop

Para pemateri memaparkan slide demi slide dengan dibantu proyektor sehingga materi presentasi dari laptop bisa di share lebih jelas ke peserta dengan ditembakkan ke layar yang berwarna putih. Workshop yang diselenggarakan oleh ASEAN Studies Centre (Pusat Kajian ASEAN) UGM. Materi workshop kali ini cukup menarik, diantaranya :

Kopi Darat Blogger di D'gejrot Kemek #KEM3

Pelopor Ayam Gejrot #kem3 d'gejrot kemek

Sore ini melewati daerah kost mahasiswa yang berdomisili sementara untuk mencari ilmu di kota Yogyakarta. Daerah Jogja Utara di seputaran kampus Universitas Gadjah Mada (UGM). Hampir dulu selalu melewati jalan-jalan di sini bersama mantan pacar yang kemudian menjadi suami saya. Sudah terlewati satu dekade tidak berkeliling di tempat-tempat makan mahasiswa ala Jogja. Kali ini, memenuhi ajakan blogger Malang yang singgah sesaat di Jogja, kita berempat kopdaran di d'gejrot kemek yang berlokasi di Klebengan.

Kopdar Blogger di d'gejrot kemek

Sambil menunggu waktu ketemu dengan owner d'gejrot kemek, mas Agus Hadi Prayitno, kami memilih menu yang akan dipesan sore ini. Menu yang disajikan di d'gejrot kemek pas banget dengan kantong mahasiswa yang berdomisili di Yogyakarta. Penarasan dengan menu yang ada di sini ya?