Gudeg Permata, Sensasi Kuliner Tengah Malam di Yogyakarta

Gudeg Permata

Memutuskan untuk berlibur ke kota Yogyakarta, tentunya sudah bisa dibayangkan tempat-tempat yang bakal dikunjungi dan tentunya sederet kuliner khas Jogja juga sudah masuk ke daftar kunjungan. Bagi yang belum tahu kenapa harus ke Jogja, Jogja itu istimewa dan berhati nyaman. Kota Yogyakarta, sebuah kota yang memiliki sejarah (ada kraton dan banyak museum di sini), lengkap pula dengan wisata pantai dan wisata gunungnya yang memukau untuk dijelajahi. Selain itu, kuliner Jogja yang beragam mulai dari kuliner pagi hari, kuliner segar di siang hari, sampai kuliner malam dan tengah malam, bahkan kuliner dini hari juga ada di Jogja.

Antrian Gudeg Permata

Gudeg, kuliner khas dari Jogja yang rasanya manis gurih berpadu dalam satu piring. Manisnya gudeg dan gurihnya areh membuat racikan nasi gudeg menjadi sesuatu yang dirindu oleh penikmat kuliner yang ingin memanjakan lidahnya di Yogyakarta. Salah satunya, Gudeg Permata. terlihat kerumunan orang yang sedang berdiri mengelilingi penjual gudeg yang hampir tidak kelihatan wajahnya, sepertinya disinilah letak sensasi kuliner Gudeg Permata. Gudeg yang berada di belakang bioskop Permata (yang kini sudah tidak beroperasi lagi). Gudeg Permata ini unik karena baru mulai menata tempat dan bersipa melayani pelanggannya pukul 9 malam. Nah disinilah kita terdampar malam ini.

Antrian Nomor 41

Memesan dan diberi nomor antrian. Itulah yang bisa dilakukan oleh para pelanggan yang hendak mencicip kuliner gudeg Permata. Yang bisa dilakukan adalah memesan semangkok wedang ronde yang diantar lebih cepat ke meja. Kira-kira nomor 41 itu menyimbolkan apa ya? Tentunya bukan angka acak yang dipilih trus nanti bisa bawa pulang doorprize lho ya. Saat kami sampai ke TKP, antrian yang dilayani sudah nomor 17, kira-kira pukul 22:15. Dan saat mulai memesan serta mencari tempat duduk, nomor yang kami terima adalah 41. Bisa dibayangkan, kira-kira berapa lama ya? 

Gudeg Permata

Sepertinya penjual dan asistennya tidak kalah gesit dalam meracik nasi gudeg sesuai pesanan pelanggannya. Menunggu dari antrian17 sampai 41, kurang lebih pukul 22:45 akhirnya pesanan kami diantar di meja dan siap dicicip. Seperti apa penampakannya?

Mau Dada atau Paha Atas?

Slurrrpp.. Terhidang di depan kami, nasi areh dengan krecek dan pilihan lauk telur dan dada ayam. Sedangkan panda memilih telur dan paha atas sebagai lauknya. Bukan suatu kebetulan dan memang sebuah kesengajaan berkulineran malam hari di Gudeg Permata dengan seseorang yang istimewa malam hari ini. Berhasil dikomporin di facebook oleh mba Katerina (pemilik www.travelerien.com) untuk mengenal sosok Travel Writer yang kece banget melalui tulisannya di www.tgifmag.com. Akhirnya berkesempatanbertemu, menimba ilmu dan kuliner bersama mas Teguh Sudarisman.

teguh sudarisman
Workshop Oleh Bapak Teguh Sudarisman

Bersama dengan kurang lebih 30 orang di acara Worskshop Make Money From Travel Writing and Blogging yang diadakan oleh Habitat @Hyarta dengan pembicara bapak Teguh Sudarisman, kami mendapat ilmu menjadi seorang Travel Writer. Sosok yang humble, low profile dan menginspirasi dalam menyampaikan materi yang mengungkap rahasia sukses seorang Travel Writer. Materi yang apik dirangkum dan sudah dipraktekkan oleh pak Teguh sendiri. Kamipun mengunyah materi-materi yang agak berat itu dengan penuh semangat. Setelah sesi workshop tersebut, kami pun praktek menulis, dan ini tulisan saya tentang Habitat at Hyarta. Dan diakhiri dengan sesi foto bersama di swimming pool-nya Hyarta.

Workshop Travel Writer

Hari sudah berganti ketika kami mengantar pak Teguh kembali ke Hyarta, kurang lebih pukul 00:15 dan berkesempatan untuk mengambil gambar kami di ruang tamunya. Malam yang menyenangkan bagi kami bisa berkesempatan kuliner bersama seorang travel writer setenar pak Teguh Sudarisman. Ketemu lagi di Yogyakarta ya pak!

Suatu Malam di Hyarta

17 comments

  1. Panjang bener Mak antrinya. Tapi kalo makanan ajib ngantri lama juga oke aja ya hehehe

    ReplyDelete
  2. Weh rame bener, wajib di coba nich kalo ke jogja. Kmrn aku nyobain nya gudeg pawon doang

    ReplyDelete
  3. Ajegileeee rameee benerrr. Pasti enak. Oke sip kalau ke Jogja wajib dicobain

    ReplyDelete
  4. Asyik banget nih ya Mba Ima bisa kulineran bareng Mas Teguh plus Sandi ya itu yg ada di foto?
    Gudegnya ga bikin emosi kan ya kayak yg di Semarang itu hahahaa....

    ReplyDelete
  5. Meski dapat nomor antrian besar, gak lama juga nunggunya, gesit dong ya yang melayani pembeli :)

    ReplyDelete
  6. Ya ampuun, kaya mau berobat antrinya. Eh,

    Saking ramenya ya, Mak Primastuti

    ReplyDelete
  7. Kalau dulu pas jaman masih muda #ehem, abis jam 10 sukanya nongkrong sambil makan gudeg Ibukota, di jalan Solo. Sama2 gudeg basah. Kapan nih Nggudeg bareng mak Ima

    ReplyDelete
  8. mana tahan aku ngliat ronde kayak gini, pengennya makaaaaan juga akuh

    ReplyDelete
  9. pasti enak-enak makanan disana
    antrean'a sampe 41 gitu -_-

    ReplyDelete
  10. Seperti berobat mbak, tapi kreatif juga ya pke nomor antrian...biar pembelinya tertib. Mb... Permata..ki jl. Sultan agung? *aku lama nggak lwt daerah2 situ...

    ReplyDelete
  11. gudeg mau di jogja di semarang saelalu suka
    apalagi kalau dari asalnyaaaa
    ya tambah sukaa :D

    ReplyDelete
  12. antriannya mantaaap, penasaran rasanyaaa....pengen ketemu masteg jugaaa

    ReplyDelete
  13. Astagaaaa itu antrian gudeg udah kayak antri klinik ibu dan anak x')) tapi jadi penasaraaan, ngantrinya sampe begitu pasti sedap banget yaaaa

    ReplyDelete
  14. Liat gudeg jadi ingat waktu kita makan gudeg mbak Tum di Semarang haha
    Pingin lagi makan gudeg bareng2.

    Ngiler sampe Jogja

    ReplyDelete
  15. Liat gudeg jadi ingat waktu kita makan gudeg mbak Tum di Semarang haha
    Pingin lagi makan gudeg bareng2.

    Ngiler sampe Jogja

    ReplyDelete
  16. wah ini enak, sayang pas gak bisa ikut nich

    ReplyDelete
  17. Antriannya panjang tapi tertib ya... jadi inget antrian yang 'itu' :D

    ReplyDelete

Terima kasih sudah meninggalkan jejak komentar di www.tamasyaku.com. Fast response, silahkan email ke suryani19ep@gmail.com ya. Mohon maaf untuk moderasi komentarnya. Salam, Manda