Linggosari, Pekalongan

Kalau di Yogyakarta, ada Kaliurang. Kalau di Magelang, ada Kopeng. Kalau di Klaten, ada Ndeles. Kalau di Karanganyar, ada Tawangmangu. Nah, ternyata di Pekalongan yang identik dengan kota laut juga memiliki tempat wisata di ketinggian. Ya, namanya Linggosari. Kali ini kita berangkat pagi dari hotel untuk menikmati hawa sejuk pegunungan di daerah Kajen ke atas, yaitu Linggosari..


Perjalanan dari kota Pekalongan kurang lebih 2 jam, di samping kiri dan kanannya persis seperti lagu anak-anak, ada pohon cemara. Tekstur jalanan yang menanjak dan berkelok-kelok, rawan mabuk bagi yang tidak terbiasa berkendara di tempat yang berkelok-kelok.

Tips berkendara membawa anak-anak

  1. Usahakan perut tidak dalam keadaan kosong.
  2. Pun juga, perut tidak boleh dalam keadaan terlalu kenyang.
  3. Bawa peralatan P3K yang isinya disesuaikan kebutuhan, seperti : minyak kayu putih, obat gosok, betadine, hansaplast, dan obat tetes mata. 
  4. Usahakan di perjalanan, si anak bisa tidur sehingga tidak pusing karena goncangan di dalam mobil dan jalanan yang menanjak sehingga kadang-kadang telinga sakit.
  5. Kalau telinga anak merasa sakit karena perbedaan tekanan, segera beri minum.

Akhirnya, sampailah kita di Linggoasri yang kali ini tidak begitu ramai, mungkin karena jaraknya yang lumayan jauh bagi warga Pekalongan sendiri. Di sini kita bisa menikmati hawa sejuk lepas dari kota pekalongan yang panas, hehehehehehe... Duduk duduk di tikar yang disewakan oleh penjaja tikar dengan menikmati bekal makanan untuk makan siang dengan anak- anak bisa bermain di play groundnya.. Ada ayunan, perosotan, panjat panjat dan ada pula ATV dan liat hewan namanya gajah...

Saat kami sampai, tujuannya baby R ingin melihat dekat G A J A H.. 


Dan benar, melihat dari dekat gajah itu UNIK... Benar benar BESAR yaaa gajah ituu... Jalan jalan di sekitar kita, melihat dia ACTION dari hormat, dadagh dan tahu kalau mau difoto... Makhluk Tuhan yang menakjubkan.. SUBHANALLOH...

Bagaimana gajah mengibaskan  makanannya sebelum masuk ke mulutnya.. Bagaimana gajah membuka snacknya (seperti tebu yang kulitnya bisa dia lepas hanya dengan belalai, kami tanya itu adalah pelepah)..Kita yang manusia ternyata jarang bisa memanusiakan hewan yaaa... Misal memberi makannya dikasih tempat biar gak ada tanah atau kotoran dia yang menyatu bareng makanannya... Hehehehehe... Malah kadang kadang kita menghewankan manusia,, coba kalau kita dengar umpatan umpatan manusia saat marah : "dasar kancil" hehehehehehe...Kasian juga yaaaa hewannya mungkin gak mau disebut sebut untuk sikap yang sebenarnya tidak mewakili dia... Hahahahahaha

Pengalaman menaiki gajah juga akhirnya menutup liburan pagi sampai siang kami di linggosari, pekalongan... Rasanyaaaaa WOW naik gajah yang tanpa keranjang, yang tanpa pegangan dannnnn tingginyaaaaa ituuu yang bikin horooorrrr... Dari itu semua, EXCITED!!! SERU!!! ASYIK!!!

Sesudah asyik deg-degan dengan gajah yang bisa dinaiki di wisata asri Linggosari, kita pun kembali ke kota Pekalongan dan tidak lupa mampir mencicip es durian fenomenal di kota ini.



Menikmati es durian di lain kota itu rasanya berbeda dari di kota sendiri... Lebay deeehh yaaaa :) Seriusan ini es durian unikkkk!!! Es durian yang ada di jalan merak pekalongan jawa tengah ini menjual es durian yang campurannya bukan air, bukan pula santan..Menikmati es durian yang segeerrrrr dengan air kelapa... Rasanyaaaa nyam nyam yummiii.... Usaha yg kata pemiliknya sudah turun temurun sejak puluhan tahun... Rock ya pak!!! Ini indonesiaku, kulinernya nyussssss... Happy weekend semuaaaaaa!!!

1 comment

  1. Kalau inget manda sama piki Naik gajah, jadi ikut panik..

    ReplyDelete

Terima kasih sudah meninggalkan jejak komentar di www.tamasyaku.com. Fast response, silahkan email ke suryani19ep@gmail.com ya. Mohon maaf untuk moderasi komentarnya. Salam, Manda