Wisata dan Kuliner Menarik di Kota Surakarta

Tamasya kita kali ini akan menikmati wisata dan kuliner asyik yang wajib dikunjungi di sekitar kota Surakarta. Mungkin beberapa dari kita, akrab menyebut kota Surakarta dengan kota Solo. Tentunya tidak sulit menjangkau kota Solo yang terletak di jalur strategis yang merupakan pertemuan atau simpul yang menghubungkan kota Semarang dengan kota Yogyakarta, dan juga kota Surabaya dengan kota Yogyakarta. Letak kota Solo yang strategis berada pada cekungan di antara dua gunung, yaitu Gunung Lawu dan Gunung Merapi. Hal tersebut yang membuat pariwisata kota Surakarta (kota Solo) menjadi komoditi yang layak untuk dikembangkan dan tentunya membuat kota Solo kaya tempat wisata yang patut dikunjungi. 


Perjalanan dari kota Yogyakarta pagi itu dengan cuaca yang cerah dan langit yang bersahabat. Menuju ke arah matahari terbit, kami menyusuri jalanan menuju kota Solo. Kali ini tujuannya untuk bertamasya di wilayah Solo dan sekitarnya. Seperti biasanya, manda mempersiapkan segalanya cukup dari rumah, seperti informasi tempat wisata, tempat makan dan tempat menginapnya. Sedangkan panda, search dan save maps di gadget untuk bisa sampai ke lokasi yang sudah manda kumpulkan informasinya. Kurang lebih 2 jam perjalanan, sampailah kami ke kota Solo. Ya, kota Solo yang terkenal dengan Keraton Surakarta, Puro Mangkunegaran dan Pasar Klewernya, icon tempat wisata tersebut sudah sangat popular di kota Solo. 




Sampai di kota Solo, belum saatnya untuk check-in di hotel yang sudah manda pesan di airyrooms.com secara online. Memang inilah pentingnya membuat agenda perjalanan, meskipun hanya bepergian berdua. Sesuai rencana perjalanan, kami sarapan di Timlo Sastro, lalu melanjutkan ke arah timur dari kota Solo menuju ke Karanganyar dan kembali ke kota Solo untuk check-in hotel, dilanjut kuliner malam di kota yang menawarkan kenyamanan, kelembutan dan pesona budaya yang kental terasa di setiap sudutnya. 



Pasar Gede Hardjonagoro dan Kuliner di Timlo Sastro. 

Pasar Gede Hardjonagoro secara arti bahasa yaitu pasar besar, dan benar bahwa pasar ini merupakan pasar yang terbesar di kota Solo. Pasar Gede terletak di pusat kota Solo yang berdekatan dengan balaikota Surakarta. Bangunan pasar Gede yang berupa bangunan ikonik yang merupakan perpaduan arsitektur Jawa dan Belanda dan letaknya berada di area Pecinan. Di sekitar pasar Gede dapat dijumpai bangunan khas Pecinan, seperti : Klenteng Vihara Avalokitesvara Tien Kok Sie yang berada di sisi selatan dari pasar Gede ini. Pasar Gede ini bisa menjadi tujuan wisata fotografi di kota Solo. 





Dan setelah puas berkeliling di sekitar pasar Gede, kita menuju bagian belakang dari pasar Gede ini. Bertemulah kita dengan timlo sastro yang fenomenal di kota Solo ini. 



Nyaaammmm.. Itulah yang selalu terbayang, ketika foto timlo khas Solo ini lalu lalang di ingatan kami. Tak jarang meluangkan waktu saat weekend untuk sarapan di Timlo Sastro ini. Kuah timlo yang gurih, berpadu dengan sosis, telur pindang, dan ati ampela yang dipadu dengan nasi bawang goreng. Dengan menambahkan kecap dan sambal sedikit, sudah membuat sarapan pagi di kota Solo ini menjadi wisata kuliner yang mengesankan dan akan ketagihan. 



Kebun dan Rumah Teh Ndoro Donker di Ngargoyoso. 

Sesuai dengan rencana perjalanan yang sudah dibuat, kami melanjutkan menuju arah timur dari kota Solo menuju ke Karanganyar, di kaki gunung Lawu. Bisa dibayangkan hawa sejuk yang siap menyambut kami ketika sampai di tempat tujuan wisata berikutnya, Ndoro Donker. Perjalanan yang menyenangkan menuju tempat yang berhawa dingin, membuat perjalanan yang ditempuh kurang lebih 1,5 jam menjadi tidak terasa. Foto kebun teh. Sampailah kita di Ndoro Donker, nama Ndoro Donker adalah seorang botanist berkebangsaan Belanda yang berdiam di wilayah yang saat itu bernama Bagelen (Karanganyar saat ini). Menurut sejarah, Ndoro Donker mengajarkan masyarakat untuk membudidayakan tanaman holtikultura dan memperlakukan masyarakat sebagai saudara, bukan sebagai jajahan. Oleh karenanya, masyarakat desa Kemuning mengenangnya dengan menyebut wilayah yang pernah ditinggali Ndoro Donker sebagai nDonkeran. 


Setelah memilih tempat duduk dan memesan makanan untuk makan siang, kami menikmati kebun teh dengan pemandangan asri yang terhampar di depan kami. Hawa pegunungan yang sejuk dan alunan musik nostalgia evergreen yang diputar di Ndoro Donker, membuat suasana menjadi tampak nyaman dan relax untuk sekedar bercengkrama, mengambil foto dan duduk-duduk menikmati minuman teh yang diracik enak dan kudapan yang kami pesan siang itu. 


Waktu sudah beranjak siang, dan masih banyak tempat wisata yang menjadi list di agenda manda, yaitu menuju ke Candi Cetho yang masih berada di daerah Karanganyar. Berdasarkan informasi yang manda kumpulkan, perjalanan ke candi Cetho sebaiknya dilakukan pagi hari. Mengingat letaknya yang tinggi, di siang hari kabut sudah mulai turun dan jalanan menanjak akan berbahaya jika kabut sudah mulai turun. 

Itulah yang menjadi alasan kami menginap di salah satu hotel di kota Solo. Dari rumah teh Ndoro Donker, kami memutuskan untuk melihat jalur menuju ke Candi Cetho yang akan kami kunjungi keesokan harinya.
Hari sudah menjelang sore ketika kami sampai di kota Solo untuk melakukan check in di hotel yang sudah  dipesan secara mudah melalui online. Tak berapa lama, kami sudah berada di kamar hotel dan seperti biasa mengambil beberapa gambar untuk kebutuhan menulis di blog cerita perjalanan manda panda. Airy Keraton Solo Veteran ini menawarkan ruang istirahat yang nyaman untuk kami berdua. Kamar yang luas dan ada jendela yang memungkinkan kita menyapa kota Solo dari kamar hotel. 


Standar manda untuk sebuah kamar hotel yang nyaman, terletak pada kenyamanan tempat tidur dan bantalnya, pojok untuk meletakkan pernak-pernik, toilet dan bath room yang bersih, serta pendukung kenyamanan kamar, seperti : WIFI, AC dan televisi. 

Beruntung sekali bertemu dengan AiryRooms yang memenuhi standar kenyamanan manda bermalam di sebuah hotel, yaitu : WIFI gratis, TV layar datar, air hangat, pendingin ruangan, tempat tidur bersih, perlengkapan mandi, dan air minum gratis. 


Bagi sahabat tamasyaku yang ingin bertamasya menjelajah Karanganyar, ada baiknya merencanakan untuk mencari hotel atau penginapan yang murah di kota Solo agar bisa beristirahat dan kondisi badan fresh kembali untuk melanjutkan perjalanan. Dengan pengalaman manda menginap di kota Solo ini, kita bisa berwisata kuliner di kota Solo yang sudah tidak diragukan lagi “unik dan enak”nya masakan khas Solo. 
Selamat bertamasya!

11 comments

  1. Ulas kuliner tongseng solo berikut resepnya dong

    ReplyDelete
  2. Solo selalu mengingatkan saya pada almarhumah Mbah Kinah. 3 kali ke sana kami belum explore maksimal karena rumah Mbah Kinah di pelosok jadi kami nggak bisa jauh-jauh mainnya.

    ReplyDelete
  3. Pengen ke Ndoro Donker.. asik banget ya suasananya...

    ReplyDelete
  4. Di area ndoro dongker ada penginapan gak ya mak?! Udah lama pengen kesana.. sekalian ke candi cetho!

    ReplyDelete
  5. Kalau aku cukup nginep di rumah, Manda qiqiqi. Aku malah belum pernah ke Candi Cetho, masih takut dengan medannya

    ReplyDelete
  6. Wah itu yang selfie, maksimal sekali. Haha

    ReplyDelete
  7. Kota Solo mengingatkanku akan budaya Jawa yang masih kental.. Kapan ya aku bisa ke Solo menikmati wisata budayanya..

    ReplyDelete
  8. Jujur, aku pengen banget ngerasain liburan ke daerah perkebunan apalagi kebun teh duh kayaknya bakalan memberikan efek menyegarkan apalagi kalau pagi-pagi ya mbak? :)

    ReplyDelete
  9. Klo maem di Timlo Sastro itu barengan ama Dian Sastro kah? Gimana klo diganti Rangga aja? *maboookk :))

    Mau juga ah kapan2 jalan2 ke Solo.

    ReplyDelete
    Replies
    1. ayukkk kereta-keretaan dari jogja,, seruu mbaknikk....

      Delete
  10. wow..solo. itu merupakan salah satu tujuan destinasi wisata yang bagus.. saya pun ingin merencankan nya kesana bulan 8 nanti :)

    ReplyDelete

Terima kasih sudah meninggalkan jejak komentar di www.tamasyaku.com. Fast response, silahkan email ke suryani19ep@gmail.com ya. Mohon maaf untuk moderasi komentarnya. Salam, Manda