Sekaten, Yogyakarta

Alun-alun Utara
6 Februari 2009

Liburan kita kali ini di pusat kota Yogyakarta, di jantung kota Malioboro. Jika kalian berwisata ke Yogyakarta, banyak tempat yang bisa dikunjungi, diantaranya : Tugu, Malioboro, kraton Ngayogyakarta Hadiningrat, Taman Sari, Gudeg Wijilan. Di bulan menyambut Maulid Nabi Muhammad SAW, di Alun-alun Utara Yogyakarta sendiri digelar pesta rakyat yang dikenal sebagai Pasar Malam Perayaan Sekaten (PMPS). Di pintu masuk tertulis angka tahun Jawa 1942 dan mengangkat tema “Memperkokoh Semangat Kebersamaan Wong Yogya, Inspirasi bagi Wong Indonesia”.
Mungkin perjalananku ke Sekaten malam ini adalah kali pertama sejak aku menikah dan demi tulisanku di blog, kami menyempatkan bernostalgia dengan masa kecil kami dan rela malu memotret untuk mendukung cerita di blog, he3x...
Memasuki pasar malam sekaten, kita akan melihat para penjual bolang-baling, tahu dan gorengan serta arum manis yang baunya menggoda selera. Tiket masuk seharga 2500 rupiah per orang sudah menjanjikan wisata sekaligus olahraga karena jalan-jalan malam di Alun-alun.
Namanya juga pasar malam artinya pasar yang buka di malam hari. Aku tidak bisa memastikan apakah wahana permainan buka di siang hari... Selain dijual beraneka barang dari sandang, pangan (warung), kendaraan (promosi motor dan sepeda), tanaman, dll juga tersedia wahana permainan. Banyak ragam permainan dijumpai di wahana permainan sekaten, diantaranya: kereta mini, ombak banyu, bianglala, komedi putar, bom bom car, manual version kora-kora, rumah hantu, tong setan, wahana modern, dll.
Yang turun temurun dari jaman ibuku (kelahiran 1954) adalah permainan Ombak Banyu. Seumur-umur baru pertama kalinya aku mencoba permainan ini. Seperti namanya Ombak Banyu (=Ombak Air), kita akan merasakan naik turun seperti berada di ombak dengan gerakan memutar. Tips dari suamiku, bagi yang kondisinya kenyang jangan mencoba permainan ini karena akan terasa mual sekali. Silahkan mencoba sendiri permainan rakyat Ombak Banyu.
Hampir permainan yang ada terlihat merakyat sekali. Dengan pengamanan yang minimal, permainan dioperasikan dengan tenaga manusia (Seperti ombak Banyu) dan generator. Oleh karenanya, tidak heran bila bau yang keluar dari pembakaran bisa menambah mual pada saat mencoba bianglala. Nah, potret ini aku ambil dari ketinggian bianglala sekatenan.
Bagi yang belum pernah ke Ancol, rasanya cukuplah mengobati keingintahuan dengan berkunjung ke Sekaten, Yogyakarta. Kami berjalan lebih masuk ke arena Sekaten, dan suaranya benar-benar ramai. Yang paling kutakuti adalah ketika lewat rumah hantu dan tong setan (pertunjukkan motor), selain suara yang seram dan sangat berisik. Wahana permainan modern juga ada, seperti: Bom-bom Boat

Selain menyajikan wahana bermain dan pasar malam, rangkaian tradisi sekaten, diantaranya :
  • tradisi Miyos Gongso (keluarnya gamelan Sekaten) akan berlangsung pada hari Senin, 2 Maret 2009. dilakukan tradisi Miyos Gongso (keluarnya gamelan Sekaten).
  • tradisi Kundur Gongso (kembalinya gamelan Sekaten) akan berlangsung pada hari Minggu, 8 Maret 2009.
  • Puncak acara sekaten, Garebeg Maulud berlangsung pada hari Senin, 9 Maret 2009 yang bertepatan dengan Maulud Nabi Muhammad SAW
Selamat menikmati pasar raya Sekaten ya?
Salam,
ima-ep

2 comments

  1. Anonymous06:15

    bete banget deh, foto2 sekaten yg kesimpen di kamera keformat, lupa belum ditransfer ke kompi...hiks

    ReplyDelete
  2. Anonymous08:53

    ha3x, tenang aja wijna yang penting masih bisa datang ke sekaten mpe 2 maret kok
    :-)

    ReplyDelete

Terima kasih sudah meninggalkan jejak komentar di www.tamasyaku.com. Fast response, silahkan email ke suryani19ep@gmail.com ya. Mohon maaf untuk moderasi komentarnya. Salam, Manda