Oktober 2009
Akhirnya garis kehidupan membawaku ke Aachen, Jerman saat ini.. Harus kusyukuri, kunikmati, kuambil hikmahnya dan tetap semangat.. Saat terberat berpisah dengan orang-orang tercinta di Yogyakartaku.. Walau demikian, banyak cerita indah di sini.. Bertemu dengan keluarga baru (Pak Andry dan Teh Intan) dan bersama sahabat dan kawan di sini yang hangat dan sangat kekeluargaan.. Alhamdulillah..
Apa sih yang membuat kota Aachen (Jerman pada umumnya) menjadi berbeda untuk kami..
1. Nggak ada swicha/becak/ojek, kalau kita mau naik bis harus jalan sampai haltestelle dan kalau mau ke/dari toko ya harus jalan kaki dengan barang belanjaan.. Hikmahnya: SEHAT
2. Nggak banyak pramuniaga, kalau kita belanja di toko seperti Superindo, Makro atau Indogrosir, wajib en kudu bawa tas kresek dan untuk ngambil troli kita harus nyiapin receh minimal 50 sen.. Barang yang sudah kita bayar dari kasir, kita ambil dan masukan ke tas dengan tangan kita sendiri.. Hikmahnya : MANDIRI
3. Buang sampah, di sini sampah dibagi 3 (tapi aku hanya 2, he3x) : sampah yang bisa didaurulang, sampah plastik dan sampah organik.. Trus ada pengalaman, buang kardus harus disobek sampai kecil2.. Sekitar jam 10 pagi sampah pasti di pinggir jalan di kota ini, karena ini waktunya sampah diambil.. Tapi sampah botol harus dibuang di tempat yang berbeda lho.. Hikmah : BELAJAR RAMAH LINGKUNGAN
4. Serba ONLINE, semua fasilitas di sini sudah online.. Dari jadwal bis (aseag.de) tepat seperti yang ada di website, jadi begitu telat ya udah musti nunggu 15-30 menit, menyesuaikan baju dengan cuaca biar nggak membeku (wetter.com), membeli pulsa O2 dan membeli barang2 angebote juga gampang banget dengan TAN-Bank.. Wow, benar2 hidup yang mudah disini.. Hikmah : MENGHARGAI WAKTU
Sampai ketemu di cerita kita berikutnya ya???
Salam dingin,
ima-elton
No comments
Terima kasih sudah meninggalkan jejak komentar di www.tamasyaku.com. Fast response, silahkan email ke suryani19ep@gmail.com ya. Mohon maaf untuk moderasi komentarnya. Salam, Manda