Aachen - Limburg
Tanpa rencana, ada hadiah dari Alloh setelah proses belajar mandiriku selama 1,5 bulan tanpa orang tua dan suami.. Liburan Natal selama kurang lebih 2 minggu akan kami manfaatkan untuk mencharge kembali tenaga sebelum pindahan dan aktivitas kampus yang sangat menguras pikiran.. Lagi lagi kita hanya punya 90% bahasa jawa, 95% bahasa indonesia, 60% english, 40% auf Deutsch, dan 0% Dutch,ha ha ha ha..
Malam jam 20, kami bertiga (aku, suami dan teh lia) berencana berbelanja ke IKEA dan Indrajaya.. Mumpung kami tinggal di Aachen yang dekat sekali dengan perbatasan Belanda-Vaals.. Berbekal nekad, informasi dari mas Parje dan hasil searching via Googlemaps, akhirnya kami berani janjian di Schanz untuk naik Veolia 50 pada pukul 8.57.. Sesuai saran mas Parje bahwa Tageskarte/tiket sehari penuh di wilayah Limburg, Belanda hanya bisa dibeli di jalur 50 seharga 5 Euro bisa dipakai untuk fasilitas naik bis dan kereta Veolia sampai di Maastricht..
Tujuan semula di Ikea, bagi pembaca yang ingin berbelanja alat rumah tangga, khususnya Mobel dan Furniture serta konsep mendesain rumah/apartment silahkan kunjungi IKEA.. Berikut richtung Veolia dari Aachen, Schanz dengan jalur 50 berhenti di Vaals Station dan berganti jalur 43 jurusan Heerlen station.. Kami bisa berbelanja ikan di pasar Vaals setiap hari selasa dan membeli snack kripik Cassava di Aldi Markt Vaals.. Selain itu ada beberapa toko (Blokker) yang sering menawarkan tiket murah keliling Belanda berdua hanya 27,5 Euro.. Wah wah wah, ternyata luar negeri bisa dinikmati kalau kita bisa meminimalkan biaya hidup dan makan dan mengerem keinginan belanja seperti di indo.. Alhamdulillah..
Kembali ke tujuan kita ke Limburg, Belanda.. Setelah sampai di Heerlen station, di sini banyak sekali terminal dari huruf abjad A.. Walaupun informasi dalam bahasa Belanda tetapi semuanya bisa dipahami dengan melihat daerah tujuan dan jam keberangkatan.. Tenang saja, jangan panik..
Untuk sampai di IKEA, kita bisa naik Veolia jalur 39 dengan minibus kapasitas 8 orang, jurusan yang kita tuju adalah Woonboulevard.. Sesampainya di Ikea, kita disuguhi showroom di lantai atas dan tidak perlu membawa troli.. Betapa mengenyangkan melihat kitchen set dan desain rumah yang modern dan ditata sedemikian cantik.. Seandainya ada Ikea di Indonesia.. Di lantai bawah ada supermarket yang menjual barang-barang yang dipajang di showroom tadi.. Hampir semuanya bagus dan ditawarkan dari harga minimal sampai maksimal..
Setelah 4 jam berkeliling di Ikea, kami didera rasa lapar karena musim dingin.. Untunglah di depan Ikea ada KFC dan paket Yetti + salad membuat kami kenyang dan siap membawa belanjaan barang pecah belah yang cukup berat untuk menjelajah Limburg selatan..
Tujuan kami selanjutnya ke Brunssum, namun kami harus kembali dulu ke Heerlen station dengan minibus jalur 39 yang kami pakai tadi di halte seberang IKEA. Sesampainya di Heerlen station, kami mencari jalur tujuan Wilheminastraat,Brunssum. Dan kami menunggu jalur 21 untuk bisa sampai ke toko indonesia Indrajaya yang bisa dilihat di alamat indrajaya.com..
Kami tidak ada gambaran apa-apa untuk sampai di indrajaya, bahkan di googlemaps juga belum ada :-( Kami bergantian bertanya ke supir bisnya apakah sudah sampai di Wilheminastraat,he3x.. Untunglah supir bis Veolia baik dan berteriak bilang Wilheminatstraat dan begitu turun kami tanya ke seorang nenek yang membawa koper belanja dimana toko Indrajaya.. Syukurlah, akhirnya kita sampai di pusat perbelanjaan Brunssum dan suamiku sigap mencari Indrajaya dengan meninggalkan kami berdua dengan barang belanjaan kami..
Toko Indrajaya, begitu masuk ke dalam toko,kami disambut sapaan hangat warga indonesia yang sudah hampir 35 tahun di Belanda.. Walaupun bekas penjajah,tapi orang Belanda sangat ramah dan orang Indonesia di Belanda juga banyak.. Benar-benar toko yang hangat.. Bumbu Indonesia bisa dijumpai di sini, tenulawak, agar2 Swallow Globe/Nutrijell, kecap Bango, krupuk udang, emping dan jajanan Indonesia.. Kami menyempatkan berfoto sambil menyantap klepon, he he he..
Kira-kira waktu sudah menunjukkan pukul 17, kami kembali ke Heerlen station dengan rasa senang, haru dan lega.. Di menit ke-7 dan 37, bis jalur 21 kembali membawa pulang kita ke Heerlen station..
Ternyata tidak cukup sehari untuk berjalan-jalan 5 Euro di wilayah Limburg.. Buktinya kita tidak cukup waktu melanjutkan ke Maastricht,he he he.. Lain waktu ada tulisan lanjutan dari kami ya? Dari Heerlen station - Vaals station kita sampai di kamar sekitar jam 19.30.. Alhamdulillah..
Selamat berjalan-jalan semua..
salam,
ima-el
Tanpa rencana, ada hadiah dari Alloh setelah proses belajar mandiriku selama 1,5 bulan tanpa orang tua dan suami.. Liburan Natal selama kurang lebih 2 minggu akan kami manfaatkan untuk mencharge kembali tenaga sebelum pindahan dan aktivitas kampus yang sangat menguras pikiran.. Lagi lagi kita hanya punya 90% bahasa jawa, 95% bahasa indonesia, 60% english, 40% auf Deutsch, dan 0% Dutch,ha ha ha ha..
Malam jam 20, kami bertiga (aku, suami dan teh lia) berencana berbelanja ke IKEA dan Indrajaya.. Mumpung kami tinggal di Aachen yang dekat sekali dengan perbatasan Belanda-Vaals.. Berbekal nekad, informasi dari mas Parje dan hasil searching via Googlemaps, akhirnya kami berani janjian di Schanz untuk naik Veolia 50 pada pukul 8.57.. Sesuai saran mas Parje bahwa Tageskarte/tiket sehari penuh di wilayah Limburg, Belanda hanya bisa dibeli di jalur 50 seharga 5 Euro bisa dipakai untuk fasilitas naik bis dan kereta Veolia sampai di Maastricht..
Tujuan semula di Ikea, bagi pembaca yang ingin berbelanja alat rumah tangga, khususnya Mobel dan Furniture serta konsep mendesain rumah/apartment silahkan kunjungi IKEA.. Berikut richtung Veolia dari Aachen, Schanz dengan jalur 50 berhenti di Vaals Station dan berganti jalur 43 jurusan Heerlen station.. Kami bisa berbelanja ikan di pasar Vaals setiap hari selasa dan membeli snack kripik Cassava di Aldi Markt Vaals.. Selain itu ada beberapa toko (Blokker) yang sering menawarkan tiket murah keliling Belanda berdua hanya 27,5 Euro.. Wah wah wah, ternyata luar negeri bisa dinikmati kalau kita bisa meminimalkan biaya hidup dan makan dan mengerem keinginan belanja seperti di indo.. Alhamdulillah..
Kembali ke tujuan kita ke Limburg, Belanda.. Setelah sampai di Heerlen station, di sini banyak sekali terminal dari huruf abjad A.. Walaupun informasi dalam bahasa Belanda tetapi semuanya bisa dipahami dengan melihat daerah tujuan dan jam keberangkatan.. Tenang saja, jangan panik..
Untuk sampai di IKEA, kita bisa naik Veolia jalur 39 dengan minibus kapasitas 8 orang, jurusan yang kita tuju adalah Woonboulevard.. Sesampainya di Ikea, kita disuguhi showroom di lantai atas dan tidak perlu membawa troli.. Betapa mengenyangkan melihat kitchen set dan desain rumah yang modern dan ditata sedemikian cantik.. Seandainya ada Ikea di Indonesia.. Di lantai bawah ada supermarket yang menjual barang-barang yang dipajang di showroom tadi.. Hampir semuanya bagus dan ditawarkan dari harga minimal sampai maksimal..
Setelah 4 jam berkeliling di Ikea, kami didera rasa lapar karena musim dingin.. Untunglah di depan Ikea ada KFC dan paket Yetti + salad membuat kami kenyang dan siap membawa belanjaan barang pecah belah yang cukup berat untuk menjelajah Limburg selatan..
Tujuan kami selanjutnya ke Brunssum, namun kami harus kembali dulu ke Heerlen station dengan minibus jalur 39 yang kami pakai tadi di halte seberang IKEA. Sesampainya di Heerlen station, kami mencari jalur tujuan Wilheminastraat,Brunssum. Dan kami menunggu jalur 21 untuk bisa sampai ke toko indonesia Indrajaya yang bisa dilihat di alamat indrajaya.com..
Kami tidak ada gambaran apa-apa untuk sampai di indrajaya, bahkan di googlemaps juga belum ada :-( Kami bergantian bertanya ke supir bisnya apakah sudah sampai di Wilheminastraat,he3x.. Untunglah supir bis Veolia baik dan berteriak bilang Wilheminatstraat dan begitu turun kami tanya ke seorang nenek yang membawa koper belanja dimana toko Indrajaya.. Syukurlah, akhirnya kita sampai di pusat perbelanjaan Brunssum dan suamiku sigap mencari Indrajaya dengan meninggalkan kami berdua dengan barang belanjaan kami..
Toko Indrajaya, begitu masuk ke dalam toko,kami disambut sapaan hangat warga indonesia yang sudah hampir 35 tahun di Belanda.. Walaupun bekas penjajah,tapi orang Belanda sangat ramah dan orang Indonesia di Belanda juga banyak.. Benar-benar toko yang hangat.. Bumbu Indonesia bisa dijumpai di sini, tenulawak, agar2 Swallow Globe/Nutrijell, kecap Bango, krupuk udang, emping dan jajanan Indonesia.. Kami menyempatkan berfoto sambil menyantap klepon, he he he..
Kira-kira waktu sudah menunjukkan pukul 17, kami kembali ke Heerlen station dengan rasa senang, haru dan lega.. Di menit ke-7 dan 37, bis jalur 21 kembali membawa pulang kita ke Heerlen station..
Ternyata tidak cukup sehari untuk berjalan-jalan 5 Euro di wilayah Limburg.. Buktinya kita tidak cukup waktu melanjutkan ke Maastricht,he he he.. Lain waktu ada tulisan lanjutan dari kami ya? Dari Heerlen station - Vaals station kita sampai di kamar sekitar jam 19.30.. Alhamdulillah..
Selamat berjalan-jalan semua..
salam,
ima-el
Toko Indrajaya itu jual pernak-pernik atau ada Indomienya juga? :D
ReplyDeleteAda semua bahan makanan indonesia seperti bumbu bumbu.... Yg terkesan beli klepon di belanda wijna, hehehehehehe
DeleteKalau indomie ada di toko Asia do Aachen.. Tapi untuk santan Sun Kara, Nata de Coco, Agar2, Lengkuas, daun salama, kerupuk udang dan emping, dll nggak ada di toko Asia di Aachen.. :-)
ReplyDeleteIyaaa benerrr.... Trimakasih sudah mampirrr...
Delete