Jalan-jalan tamasyaku kali ini menuju ke barat Yogyakarta, tepatnya setelah Wates, menuju ke arah Purworejo. Kali ini janjian ketemu dengan sahabat sekaligus kakak dari Bandung. Perjalanan menuju Barat di pagi ini lancar dan kurang lebih 1,5 jam sudah melewati batas kota Yogyakarta. Sebagai tanda sudah masuk batas kota adalah banyaknya penjual dawet ireng.
dawet ireng |
Biasanya kalau siang hari, kami pasti mencicip dawet ireng ini karena dawet yang biasanya dijumpai di Yogyakarta adalah dawet putih dan dawet hijau. Kalau dawet ireng yang asli berasal dari daerah Purworejo. Sluurrpppp segeerrr diiminum bersama dengan santan, gula jawa cair dan es batu.
Kali ini tujuan kita bertamasya adalah di Pantai Glagah - Congot, Purworejo. Di sini selain melihat pantai berpasir hitam yang sangat halus, kita juga bisa melihat taman buah naga, memancing di sungai dan naik kapal di laguna yang ada di Pantai Glagah.
Naik Kapal di Laguna |
Matahari bersinar sangat terik siang ini, dan kami menikmati keceriaan liburan di pantai, hihihi.. Terlihat dari senyum cerah ceria kami di foto-foto yang berhasil diabadikan dari lensa kamera. Ternyata, bertamasya ke pantai dengan menggunakan gamis bukanlah menjadi masalah lho..
Buktinya, manda menikmati liburan ke pantai kali ini dengan gamis berwarna senada dengan panda. Ternyata teh intan dan mas Andry juga bisa cerah ceria dengan warna sejoli berwarna kuning.Baju Gamis |
Pantai Glagah, tempat wisata yang menjadi tujuan warga yang tinggal di Wates Kulonprogo dan Purworejo. Pantai ini merupakan pantai berpasir hitam yang sangat halus dan terkenal dengan sebutan "pasir besi". Ombak pantai selatan tetap besar dimanapun pantainya (bukan saja di Parangtritis lho yaaa). Mendekat ke bibir pantai dan tradisi memegang ombak maka ombak akan mengikuti kita, hihihihi belum tahu kebenarannya.
Kembaran |
Liburan kali ini tidak ada rencana dan terkesan tiba-tiba malahan. Apalagi janjian dresscode mau pakai baju warna apa juga nggak kepikiran. Alhamdulillah ternyata masih matching pake teletubbbies telepati dengan teteh yang seperti kembaran aja di foto atas. Sengaja melingkari dua anak laki-laki yang sedang kita jagain, hehehehe.. Entah kenapa, mereka bisa ikutan narsis di wefie foto berdua kami dari pose duduk hingga pose yang tanpa arahan.
Ubur-Ubur Laut |
Mungkin tidak memperhatikan sekeliling yang terlihat bersih-bersih saja. Ternyata ada gelembung-gelembung menyerupai balon yang kempes berserakan di pinggir pantai. Ternyata, itulah ubur-ubur! Widiwww horor juga ya, ubur-ubur termasuk hewan berbahaya di pantai karena sengatannya.
Sudah berjalan jauh dan tibalah jam makan siang, di Pantai Glagah ini tempat makannya belum ada yang sekelas restoran. Hanya warung makan ikan bentuk lapak-lapak yang dikelola oleh warga setempat. Meskipun terlihat biasa, ternyata rasanya ENDES!
Maksi Ikan dan Sambal |
Ikan yang tersedia hari ini adalah ikan kakap dan ikan surung, baiklah kita coba masing-masing. Untuk mencicipi hasil masakannya, kita pilih dimasak goreng dan dimasak bakar. Cocolan sambal trasi tomat yang rasanya nendang dengan lalapan menemani siang kita dari pinggir pantai Glagah.
Makan Siang Keluarga |
Purworejo terkenal dengan degan (baca : kelapa muda). Degan yang berasal dari Purworejo terkenal lebih seger dan lebih manis airnya. Untuk mengganti ion tubuh, air kelapa muda bisa menggantikan ion yang hilang dari tubuh karena berkeringat.
Kelapa Muda |
Selepas makan siang, kita menyempatkan melihat ke laguna. Menurut Wikipedia, Laguna (atau lagoon dalam bahasa Inggris) adalah sekumpulan air asin yang terpisah dari laut oleh penghalang yang berupa pasir, batu karang atau semacamnya. Air di laguna pantai Glagah ini merupakan air payau (campuran air laut dan air tawar). Di laguna inilah, kita bisa berkapal-kapal ria dan memutari laguna yang dalamnya ternyata dangkal (paling dalam 6 meter saja).
Kapal Motor |
Setelah turun dari kapal, kami melanjutkan perjalanan menyusuri Pantai Glagah menuju Pantai Congot dan kembali ke kota Purworejo. Seru ya liburan di pantai Glagah bersama sahabat <3 br="">3>
Udah lama nggak ke pantai Glagah. Makin ketje aja deh kayaknya.
ReplyDeletemakin kece bener mak.. tapi juga kalau pas rame, sampahnya kece juga.. hehehehehe
ReplyDeleteEeh purworejo ya, itu kampung aku, hihiii
ReplyDeleteCobain dawet item jgn lupa
mba tya bisa bikin dawet item nggak ni? hehehhee..
DeleteDuluu banget jaman masih SMA saya pernah singgah di Pantai Glagah ini mbak..
ReplyDeletekapan singgah dimari lagi mba dee... jangan lewat doang ya kalau ke jogja... hehehehehe
Deletewah.... makasih jamuan makannya ya..... nanti lagi yuuk ke destinasi lain.... g janjian tapi pake baju kok ya kompak hehe...
ReplyDelete