Siapa yang tidak ingin berangkat umroh? Tentunya kita semua ingin berangkat ke tanah suci sebagai tamuNya. Banyak jalan menuju niat suci berangkat umroh, salah satunya menjadi pemenang dalam lomba konten JNE.
Perjalanan Spiritual ke Tanah Suci
Seperti kebanyakan muslim lainnya, menunggu kuota ibadah haji yang antriannya semakin panjang membuat opsi ibadah umroh menjadi pilihan yang paling bisa dilakukan saat ini.
Bagi kami berdua, meniatkan umroh adalah untuk menikmati pacaran halal di pelataran masjid Nabawi dan juga duduk-duduk berdua melangitkan doa sambil memandang kabah di Masjidil Haram. MasyaAlloh. Tadinya, membayangkan saja, rasanya nikmat.
Umroh adalah Sebuah Panggilan
Betul banget! Tahun 2017 kami hendak melaksanakan ibadah umroh, tapi terganjal cuti karyawan swasta yang tidak bisa 2 minggu karena cuti besarnya udah diambil sebagian. Baiklah, kita rencanakan 2018, dan awal tahun di bulan Februari, Panda mendapat amanah baru dan tidak memungkinkan juga untuk mengambil cuti karenanya. Manda bersikeras tahun 2019 harus berangkat!
Panda menyiasati tidak mengambil cuti sampai pertengahan tahun, dan bulan Juli kami mendaftar umroh untuk bulan November, alhamdulillaaaaah. Akhirnya November 2019 kami berangkat dan qodarulloh itu adalah tahun persis sebelum pandemi melanda. Masih terkaget-kaget ketika lockdown tahun 2020 membayangi dan banyak perjalanan umroh yang ditunda.
Sekali lagi, umroh adalah panggilan.
JNE Berangkatkan Pemenang Hadiah Umroh Lomba Content Competition dan Karyawan
Seperti halnya JNE, yang berkomitmen untuk terus berbagi kebahagiaan kepada seluruh masyarakat Indonesia sesuai dengan tagline yang selalu diusung “Connecting Happiness”.
Setelah tertahan dua tahun lamanya karena pandemi, akhirnya perusahaan dapat kembali memberangkatkan Ksatria - Srikandi JNE (Karyawan) kloter ke - 3 pada 22 – 30 September 2022, juga diikuti oleh pemenang lomba JNE Content Competition, pemenang giveaway JNE dan Ria Ricis, serta kurir sepeda West Bike Messenger (WMS).
Ibadah umrah maupun haji ke Tanah Suci Mekah dan Madinah, menjadi cita-cita bagi setiap muslim di seluruh dunia. Dalam menjalankan ibadah tersebut dibutuhkan kekuatan fisik, kekuatan mental serta kemampuan dana yang mencukupi. Sehingga banyak jama’ah yang terharu ketika sampai di Tanah Suci terutama di depan Ka’bah karena mimpinya untuk pergi berumroh selama ini telah menjadi kenyataan.
M. Feriadi Soeprapto, Presiden Direktur JNE menyatakan bahwa, “Memberangkatkan setiap individu untuk umroh merupakan momen istimewa dan apresiasi dari JNE, maka kami pun ikut merasakan kebahagiaan yang dialami Ksatria dan Srikandi JNE”. “Setelah dua tahun sempat tertunda akhirnya para pemenang lomba dan karyawan ini dapat diberangkatkan kembali ke tanah suci. “Kegiatan ini kami jalankan sesuai dengan amanah Ayah kami sekaligus pendiri JNE (Alm) H. Soeprapto Soeparno yang menggagas umrah gratis bagi para karyawan JNE yang sudah mengabdi kepada perusahaan selama lebih dari 12 tahun” ungkap Feri.
Ksatria dan Srikandi JNE sebanyak 35 orang dari berbagai kantor cabang JNE seperti dari Jakarta, Denpasar, Palembang, Yogyakarta, Solo, Medan, Cilegon. Selain itu 3 pemenang lomba JNE Content Competition, 1 orang dari West Bike Messenger dan 1 pemenang lomba JNEXRiaricis menjadi peserta umroh kloter ketiga yang diadakan JNE., Mereka tampak serius serta antusias dalam mengikuti seluruh rangkaian kegiatan ibadah umrah yang dipandu oleh Ustadz Aqil Muzakki.
Pengalaman Umroh yang Luar Biasa
Saya sendiri merasakan sensasi luar biasa menginjakkan kaki di kota Madinah dan Mekkah. Ada dorongan ibadah yang luar biasa sehingga berlama-lama di masjid adalah sesuatu yang membuat hati terasa nyaman.
Tak heran jika banyak orang kembali dan terus kembali ke tanah suci setelah ibadah mereka yang pertama. Kamipun terus melangitkan doa lagi, supaya bisa mengunjungi lagi Baitulloh, aamiinn YRA.
“Suasana Kota Mekah begitu luar biasa indahnya, membuat perasaan saya menjadi tersentuh. Seperti mimpi yang menjadi kenyataan, karena jika mengingat Mekah yang tertuju adalah Ka’bah. Di depan Ka’bah saya menangis karena Allah telah mengabulkan do’a dan mimpi saya untuk bisa sampai ke Mekah ini, dan tak luput berdoa demi kemajuan JNE dan menyebarkan kebaikan kepada siaapapun” ujar Bagus Supriadi, jamaah umrah dengan profesi jurnalis pemenang lomba JNE Content Competition asal Jember.
Hal senada juga diungkapkan oleh Sukawati, yang berprofesi jurnalis pemenang lomba JNE Content Competition asal Makassar. Ia mengaku spontan terharu saat pertama kali melihat Ka’bah di Masjidil Haram, di mana kala itu langsung teringat bahwa kesabaran adalah salahsatu kunci hidup untuk menjalani kehidupan, setelah menunggu dua tahun lamanya karena pandemi, jadi saya merasa sangat bersyukur selain umroh kali ini akan ia gunakan semaksimal mungkin untuk memanjatkan do’a secara langsung di Baitullah untuk kesembuhan orang tuanya yang sedang sakit,” ujar Sukawati.
Begitupun yang dialami oleh Kusnul Isti Qomah (jurnalis/wartawan) yang terpilih menjadi salah satu pemenang JNE Content Competition 2019 silam selalu berdoa semoga umroh nanti diberikan kelancaran dan kekhusukan dalam beribadah. Namun, ada hal yang membuat perasaannya campur aduk, yaitu harus meninggalkan buah hati yang baru berumur 1 tahun untuk beribadah di tanah suci Mekkah selama 8 hari lamanya. Sehingga baju yang selalu dipakai buah hatipun menjadi barang bawaan khusus yang nantinya bisa menjadi obat melepas rindu untuknya, ungkap Kusnul.
M. Guntur yang sehari-hari bekerja mengantarkan paket sebagai kurir sepeda dari West Bike Messenger (WMS) mendapatkan kesempatan mengikuti umroh bersama JNE kali ini. Hal yang tidak pernah terbayangkan sebelumnya olehnya, apalagi kabar mengenai keberangkatan umroh di dapatkan Guntur ketika ia sedang membersihkan rumahnya yang saat itu sedang kebanjiran. Ia pun mengungkapkan bahwa selain itu berkah dari beberapa amalan berupa sholawat dan dzikir mengingat Allah SWT di setiap putaran rodanya yang selalu dia lakukan setiap hari saat bekerja mengantarkan paket akhirnya membawanya ke tanah suci Mekkah.
“Saya merasa sangat bersyukur menjadi karyawan JNE, dimana perusahaan dapat memberangkatkan karyawannya untuk umrah yang menjadi impian saya. Umrah ini juga menjadi kado istimewa dari Allah, karena selain dapat berumroh bersama istri tercinta karena penantian yang cukup menguras kesabaran setelah menunggu pandemi 2 tahun yang lalu. Tentu saja saya juga berdoa demi kejayaan dan keberkahan JNE di depan Ka’bah untuk selalu berbagi,memberi dan menyantuni kepada siapapun, karena melalui JNE saya bisa datang ke Tanah Suci,” tandas Mahesa Senggani Ksatria JNE Pusat.
“Momen yang juga sangat berkesan saat masuk ke Masjid Nabawi ke area Raudhah. Antusias jamaah untuk masuk ke sana luar biasa, sampai antri dan berdesakan. Dibutuhkan kesabaran dan ketabahan untuk bisa masuk ke area yang ada makam Rasullullah Muhammad SAW dan sahabat Abu Bakar serta Umar bin Khatab tersebut. Saya sangat gembira karena merasa diberikan kemudahaan untuk dapat melaksanakan sholat di Raudhah,” jelas Ahmad Januri jamaah umrah yang bekerja sebagai Kurir Pickup JNE Pusat.
Sementara itu, Agus Yunanto, Ksatria dari JNE Solo, mengaku sangat bersyukur dan terima kasih kepada JNE yang telah memberangkatkan karyawannya termasuk dirinya yang telah bekerja lebih dari 12 tahun di JNE Solo. Ini rezeki dan jawaban dari Allah melalui JNE sehingga saya bisa berangkat ke Tanah Suci Mekah. JNE sebagai perusahaan yang amanah dan memperhatikan kesejahteraan karyawannya. Baginya program umrah ini adalah reward terbaik selama Ia bergabung di JNE. Saya di sana fokus ibadah dan berdoa untuk keluarga dan juga untuk kemajuan JNE agar tetap dapat mengantarkan kebahagiaan,” tutup Agus yang juga menjabat selaku Kepala Cabang JNE Solo ini dengan mata berkaca-kaca karena impiannya sujud di depan Ka’bah akan terlaksana.
No comments
Terima kasih sudah meninggalkan jejak komentar di www.tamasyaku.com. Fast response, silahkan email ke suryani19ep@gmail.com ya. Mohon maaf untuk moderasi komentarnya. Salam, Manda