Momen Tak Terlupakan di Bali Agustus 2023


WOW! Mau diceritakan mulai darimana juga bingung. Mau cerita bagian apanya, juga bingung! Tapi karena banyak yang menanyakan kabar dan menanti ceritanya, pastinya sekalian menjejaknya menjadi sebuah cerita di diary maya Manda, marilah kita mulai menceritakan apa yang terjadi pada Manda saat liburan ke BALI kali ini. 



Firasat dan Manda Ngeyel

Sebagai pembuka, bolehlah ya bercerita dulu persiapan sebelum keberangkatan dan sepertinya sudah menjadi pertanda. Perjalanan ke Bali kali ini, bersama rombongan menggunakan bus. Busnya nyaman, kaki bisa selonjor, dan excited karena pengalaman pertama buat Manda yang waktu SMP dan SMA tidak diizinkan orang tua ikut study tour ke Bali. Pengalaman berperjalanan darat dengan bus dan menyeberang dari Ketapang ke Gilimanuk. Wah! Pastinya sangat mengesankan!

 


Dan benar, memang mengesankan! Perjalanan dari Jogja pukul 7 pagi dan kita sampai di Legian Bali pukul 2 dini hari. Setelah menempuh waktu 20 jam perjalanan darat, Manda masih riang gembira dan sehat. Alhamdulillah. Mengabarkan berita bahagia ke grup mama papa seperti biasanya dan menambahi petitah petitih bahwa asik kok naik bis, kemarin pas masih sekolah kenapa ga boleh? Seperti biasanya, pisces selalu minta validasi, wakakakakakakak.

Sebenarnya, Panda sudah tidak yakin dengan kondisi Manda jika naik bus PP Jogja - Bali, tapi Mandanya merajuk dan ngeyel. Berhasil merajuk ke Panda untuk ikut ke Bali naik bis, akhirnya ACC. Yeaaayy! Tapiiii tetap saja, wacana naik pesawat saat pulang pun sudah berkali Panda ingatkan, ayok nanti pulangnya naik pesawat saja. Ooo seperti biasanya, Manda sok kuat tapi manja ini tetep ngeyel dan bersikeras untuk PP naik bus bersama rombongan. Bahkan Manda ingat, setelah kita kehujanan di Tanjung Benoa saat watersport, Panda sudah ingatkan untuk mengambil penerbangan Minggu pagi, tapi tetap ya, kekeuh ngeyel Mandanya!

Dua kejadian di atas sebenernya seperti sign untuk harusnya Manda manut saja kala itu, tapi ya sudahlah. Namanya juga pengalaman pasti datangnya belakangan, kalau diawal kan namanya pendaftaran, ya kan?

Hati-hati, Kata Adalah Doa

Selain hal di atas, Panda sudah tidak ingin ikut karena perjalanan jauh naik bus, Panda sudah mengingatkan untuk pulang naik pesawat, Manda yang kekeuh dan ngeyel mau membuktikan ke mama papa kalau bisa asyik naik bus ke Bali, serta doa yang diaamiinkan lewat canda sewaktu di GWK. Saat itu kita bahas tentang extends yang memang menjadi keinginan Manda sebelumnya tapi Panda tidak ACC karena hari Senin marathon ngajar dari jam 10 sampai 17.30 WIB. Baiklah, Manda manut untuk tidak memperpanjang liburan ke Bali kali ini. Tapi pembicaraan itu sepertinya diaamiinkan malaikat, sehingga akhirnya beneran harus memperpanjang waktu lebih lama di Bali. Qodarulloh yang alhamdulillah dulu.


Hari Sabtu 19 Agustus 2023, semuanya baik-baik saja di awal hari. Menyenangkan!


Diawali dengan sarapan dan persiapan untuk pulang ke Jogja.


Membeli oleh-oleh di Cening Bagus.


Sangeh dan Joger

Cerita Dimulai

Di Sangeh, Panda mulai merasakan perut melilit dan sempat ke kamar mandi. Akhirnya new diatabs masuk ke Panda dan bisa dipakai tidur sepanjang perjalanan kita ke Joger. Di Joger, Panda sudah tidak nyaman, menyampaikan bahwa melilitnya sudah sampai ulu hati. Baiklah, kita kembaran jaket saja bertuliskan Joger dan lalu membayar di kasir. Panda untuk kedua kalinya ke toilet di Joger. Duh! Was-was ala Manda kalau Panda sakit. Padahal ini hari dimana kita langsung pulang ke Jogja dengan estimasi waktu kurang lebih 20 jam lagi. Di parkiran bis JOGER, Manda buka jasa kerok. Akhirnya Panda dikeroki bagian belakangnya selurus perut (ini adalah metode kerok papaku kalau anak-anaknya sakit perut). Alhamdulillah Panda bilang enak saat sampai di Saras, restoran di dekat Danau Bedugul.

Nah, di rumah makan Saras itu, Manda merasakan perut melilit yang ga enak, kurang lebihnya jam 2 siang hari dan sempat ke toilet di Saras. Karena cairan yang keluar saat Manda ke toilet, maka langusng bergegas ke bus dan minum obat seperti Panda dan berharap bisa langsung sehat seperti Panda dari Joger ke Saras. Ternyataaaa..... getting worse ....

Sesampainya di Danau Bedugul, kondisi Manda lemas dan melilitnya parah. Tidak ingin ke kamar mandi, tapi melilitnya bikin nangis (memang, Manda sangat manja untuk urusan sakit dan tidak bisa menahan). Akhirnya lemes dan lemes, direbahkan saat rombongan ke Danau Bedugul. Karena diingatkan bahwa perjalanan selama 3 jam menuju Singaraja tidak bisa berhenti untuk ke kamar kecil, disuruh untuk ke toilet dulu. Manda masih yakin bisa ikut pulang bersama rombongan bus, akhirnya ke toilet. Dan di toilet itu, cairan yang keluar sudah ada lendirnya, hiks deg-degan tapi tetap meyakinkan alam bawah sadara bahwa itu adalah angin yang keluar karena sudah minum New Diatabs dan Decolgen.

Sesampainya di bus, Manda minum antasida karena perut sepertinya banyak gelembung-gelembung udaranya, dan memicu kondisi yang mual. Masih tenang di dalam bus, dan rebahan lemas menahan perut melilit. Akhirnyaaaa.... Di detik terakhir, beberapa penumpang lain sudah masuk ke dalam bus, Manda merasa bahwa i'm NOT OK, ditandai dengan mual sangat dan sampai minta tas kresek.

Gerak cepat Panda, meminta Manda untuk segera menghubungi dua orang teman yang extends. Menelpon mba Fatima karena beliau yang membawa mobil pribadi bersama suaminya,  niatnya menanyakan dulu apakah mobilnya masih bisa kita nunuti untuk balik ke hotel. Ternyata mereka sudah persiapan mau pulang dan tidak mendengar panggilan WA call dariku. Semobil dengan mba Fatima ada mba Anisa yang kucoba peruntungan untuk menelponnya. Alhamdulillah, diangkat dan segera dikondisikan dengan mba Fatima dan suami, akhirnya penjemputan dari bus ke mobil mba Fatima pun dilangsungkan. Lemes selemes-lemesnya. Memang bikin panik! Karena saya pun yang punya badan merasakan dropnya cepet banget. Hanya butuh 2 jam untuk DROP.

Mba Anisa segera meminta tourleader dari Mutyara Solo untuk booking cepat hotel yang sama dengan kita chect out, ternyata tinggal 1 kamar dan twin. Pokoknya, manut aja karena badan sudah dalam kondisi yang lemah dan kesusahan untuk pindah dari bus ke mobil, hiks... Sangat memalukan ketika di dalam mobil dan masih di parkiran, akhirnya Wuaaaa (muntah yang pertama), hiks... sediihhh karena merepotkan banyak orang...

Lemah teles, Gusti yang membalas ya mas Oca (yang baru pertama kali ketemu, yang punya mobil dan yang saya repoti banget-banget), mba Fatima (istri mas Oca, teman Panda yang Manda baru dua kali ketemu), Anisa dan mas Anwar yang begitu fast responds, helpful dan teruji waktu dan pengalaman untuk mengenal lebih dalam, terima kasih sedalam-dalamnya untuk kalian yang benar-benar kurepoti sore ini. Allohu Akbar banget mengingat kejadian di sore hari itu, saat menulis cerita inipun, perutku masih bisa merasakan melilitnya.

Muntaber Dehidrasi


Setelah muntah yang pertama dan BAB dua kali, perjalanan pulang dimulai dengan melewati jalan yang berkelok-kelok. AC yang tadinya baik-baik, hiks mendadak memicu mual dan melilit, ya Alloh baiknya keempat teman Panda, hiks.. Mereka rela membuka jendela demi aku bisa lebih nyaman dengan tubuhku. Akhirnya sistem ON-OFF AC karena sungguh-sungguh aku tidak enak dengan pemilik mobilnya, huaaaa pengen nangissssss.. Manusia benar-benar makhluk yang TERBATAS, oleh karenanya kita tidak bisa hidup sendirian, pasti kita membutuhkan orang lain untuk bisa bertahan dan kuat menghadapi kerasnya kehidupan, eaaaa...

Di mobil orang, setelah 3x muntah dengan volume yang buanyak dan sepertinya dari nasi goreng yang kumakan tadi pagi sudah keluar semua. Akhirnya drama perkamarmandian pun muncul, segera setelah melihat IndoMaret, Manda bilang, "Mas, bisa menepi ke Indomaret di situ? Perut saya melilit parah dan mau BAB" Huaaaaa, ngrepoti nyebrang mendadak dan cari parkir. Panda sigap dengan menanyakan adakah toilet yang bisa dipakai, membeli tissue dan plastik.

Lemes banget dan rasanya nggak karu-karuan. Dipapaah Panda keluar dari mobil, dan aku masih punya pikiran positif bahwa badanku setelah ini pasti membaik. Angin yang keluar bersama muntah dan BAB sudah cukup untuk membawaku sehat.

Dan benar, setelah dari BAB yang ketiga, muntah yang ketiga, aku mengatakan ke teman-teman, bahwa aku mau ke IGD, udah ga kuat. Rasanya kala itu, nafas cuma mampir masuk dan keluar lagi, seperti nggak lewat ke jantung dan organ-organ lain, persis kalau kita makan permen mint yang pedas. Plong banget! Aku ingat tanda itu tanda aku mau pingsan saat disuntik dulu. 

Kuingatkan lagi, mas kalau ada IGD terdekat, saya mau ya... Mba Fatima dan mba Anisa sigap buka maps dan melihat apakah ada rumah sakit terdekat. Plang rumah sakit umum SEMARA RATIH sepertinya berhasil membuat mas Oca teralihkan perhatiannya. Alhamdulillah, mobil berbelok masuk ke IGD dan saya turun dengan serta merta, mengatakan ke perawatnya bahwa kondisi saya lemas, sedang tidak baik-baik. Segera disuruh masuk ke ruangan paling depan, ruang isolasi dan observasi dari dokter yang kala itu jaga IGD dan saya tidak sempat membaca namanya, terima kasih ya dokter dan perawat yang membantu saya sore itu, semoga Tuhan membalas berkelipatan pada kalian.


Tidak menyangka bahwa ternyata saya DEHIDRASI MUNTABER dalam waktu yang sependek itu. Pemasangan oksigen dilakukan karena oksimeter berbunyi di bawah batas ambang normal makanya saya rasanya mau pingsan. Melilit yang parah dan rasa yang embuh di badan ini, membuatku sore itu pasrah. Akhirnya suntikan masuk ke dalam tubuhku untuk mengantisipasi mual dan melilit. Dokter menyampaikan kandungan dan perawat pun menginfokan sebelum menyuntik, tapi saya tetap tidak paham karena bukan dokter, hehehehe.

Dokter menyarankan rawat inap untuk kondisi saya. Akhirnya nego berlangsung, boleh rawat jalan setelah observasi 30 menit. Baiklah.. Manda manut karena memang kejadian sore ini baru Manda alami selama 40 tahun hidup ini. Kalau masalah diare dan ga kemana-mana sewaktu di Bali, sudah pernah Manda alami, trauma pertama kali diare di Bali kala itu, ternyata terulang dan lebih parah! huhuhuhuhuhuhuhu.. Setelah disuntik dan observasi, WOW badan ini rasanya getting better, alhamdulillaaaahh.. Duduk sudah tidak melilit, jalan sudah normal dan ga lemes, nafas sudah oke terbukti dari oksigen yang dipasang rasanya bikin keplepek ditiup-tiup, padahal tadi di awal rasanya enak pakai selang oksigen.

Nah bagian pernah diare di Bali inilah yang menjadi highlight kenapa Manda tidak khawatir soal baju ganti? Karena pengalaman pernah diare di Bali, makanya Manda membawa bekal celana dalam untuk kami berdua sebanyak dua kali bawaan. Khawatirnya kejadian lagi Manda diare, eh beneran kali ini lebih parah. Dah cukup 2x sakitnya dan kedepannya sehat sehat sehat lagi.

Alhamdulillah nikmatnya SEHAT, sebuah kesyukuran terbesar adalah dikaruniai KESEHATAN.




Teman-teman terbaik dan momen yang akan pernah aku lupakan selama hidupku. Terima kasih banyak. Hikmahnya, suami-istri beneran GARWO - siGARaning nyoWO (belahannya nyawa). Panda yang sakit diawal, Manda yang overworried, eh malah sakitnya nular ke Manda dan mungkin malah berpindah ke Manda lewat jalur transfer saat ngeroki, hahahahahaha.



ALHAMDULILLAH

Yeay, I'm BACK!


Alhamdulillah, doa SOON RECOVERY ternyata ada. Setelah pulih dan akan meninggalkan rumah sakit, Manda sudah bisa meminta untuk wefie. Sepertinya sejam yang lalu nggak ada kondisi yang parah mengkhawatirkan yang terjadi pada diriku. Akupun merasa FINE, sepertinya sejam yang lalu tidak meninggalkan bekas apa-apa. Alhamdulillah alhamdulillah alhamdulillah, terima kasih banyak doanya kala itu ya. Sentilan dari Alloh atas ngeyelku dan juga sok tangguhku, ternyata dibuktikan langsung oleh Bali. Makanya, hati-hati pada kata-kata karena dia adalah doa.


Merayakan kesyukuran sehat tripledate di Karebosi Baru, alhamdulillah.


WOW! Porsi iga bakarnya, potongan besar dan dagingnya empuk. Alhamdulillah, nasi satu porsi Manda, HABIS. Memang efek dehidrasi luar biasa ya lapernya, hahahahaha. Iga bakarnya ENAK, es pisang ijo yang icip sedikit dari Anisa pun rasanya ENAK, ditambah Jalangkote yang akhirnya dibungkus karena sudah kenyang pun juga masih ENAK saat kumakan malam harinya.


Sesampainya di hotel, Panda masih merasa lapar karena iga bakarnya menggunakan kacang dan Panda merasa perutnya masih sensitif kalau tersentil kacang. Akhirnya gofood KFC dan Panda lahap habis satu porsi nasi. 

Life is Adventures

Pukul 2 dini hari, qodarulloh kita berdua bisa kentut. Pertanda sehat kalau buat kami. Menanyakan ke Panda, boleh nggak besok kita bertamasya? Petualangan pasien dalam pengawasan dengan cemilan Neo Entrostop pun gambling dimulai. Manda segera search hashtag Nusa Penida dan instagram segera memunculkan semua sponsored post yang berhubungan dengan Nusa Penida. Semua instagram yang mengarahkan ke WA chat, segera ku chat, berharap ada fast response di jam segitu. Alhamdulillahnya, sampai aku tertidur lagi, tidak ada balasan tentang Nusa Penida.

Jam 6.46 WA mulai ada chat dengan instagram @Penidabeachtour dan percakapan singkat, jelas, padat dengan menginfokan kondisi sebenarnya saya yang sedang sakit dan tidak membawa baju ganti sehingga pihak tour ke Penida bisa tahu maksud kita seperti apa untuk private tour ke Penida yang mendadak untuk kami.


Setelah OK dengan perjalanan ke Nusa Penida, drama waktu sampai ke Pelabuhan Matahari Terbit pun dimulai. Pihak tour sudah menyampaikan bahwa ditunggu sampai jam 9 karena jam keberangkatan speedboat. Karena driver gocar mengatakan tidak mungkin sampai dalam waktu 30 menit menuju ke sana. Manda dan Panda mempunyai kesamaan mempunyai pribadi yang nothing to loose, kalau kita sudah berusaha dan tidak bisa, berarti bukan rezekinya. Qodarulloh, Legian ke Sanur, hanya ditempuh dalam waktu 25 menit saja. Allohu akbar untuk kesekian kalinya.


And, here we go. One Day West Trip ke Pulau Nusa Penida.


Alhamdulillah, lagi dan lagi. Masya Alloh Tabarakalloh. Cerita ke Nusa Penida diceritakan nanti atau besok ya kalau sempat, hahahaha. Manda sudah membagikan pengalaman ke Nusa Penida di Instagram story dan wa status. Semoga membantu ya!


 

 




 












Alhamdulillah, MasyaAlloh Tabarakalloh. Semoga kita semua didekatkan dengan semua hal baik yang akan datang di hidup kita. Semoga sehat panjang usia yang produktif bermanfaat menjadi ladang pahala untuk akhirat kita. Semoga doa baik yang keluar akan melesat seperti anak panah yang dilesutkan kepada yang mendoakan, hiduplah dengan baik, perbanyak kebaikan dan bersyukur.

Love,
Manda

1 comment

  1. Anonymous16:35

    Maasyaa Allah manda panda.. semoga Bahagia until Jannah

    ReplyDelete

Terima kasih sudah meninggalkan jejak komentar di www.tamasyaku.com. Fast response, silahkan email ke suryani19ep@gmail.com ya. Mohon maaf untuk moderasi komentarnya. Salam, Manda