Bukan tanpa alasan, kita dipertemukan waktu dengan seseorang. Itulah yang selalu menjadi rumus hidupku ketika diberi kesempatan bertemu dengan banyak orang di kehidupan ini. Seperti halnya foto yang membuka ceritaku kali ini tentang sebuah perjalanan bersama banyak orang yang baru dikenal dalam kurun waktu kurang lebih 3 bulanan. Ya! Kami trainer Persepsi Indonesia yang berkesempatan menimba ilmu Digital Marketing di negeri Ginseng, Korea. Alhamdulillah, MasyaAlloh Tabarakallah.
Penerbangan Menuju Incheon
Hari yang ditunggu telah tiba, awal Juli 2023. Perjalanan menuju YIA dari stasiun Tugu ditempuh dalam waktu kurang lebih 30 menitan dengan moda kereta bandara, hanya saja kita perlu memprediksi kemacetan menuju ke stasiun tugunya dan memprediksi waktu jalan kaki dari stasiun bandara ke tempat check-in yang tidak dekat. Berbekal nasi gudeg Bu Amad yang memang sengaja mau dimakan saat di YIA, membuat perjalanan ke YIA seperti piknik. Padahal malam harinya, persis saat mau menutup koper, gagang koper yang mau dipakai macet dan ketika dipaksa keluar malah patah, allohu akbar tersolusi dengan dilem Korea (cari aja di Shopee lem itu ya). Dan pas mau beli gudeg yang biasanya masih sepi, tumbenan dia rame banget dan alhasil begitu sampai stasiun Tugu kita lari-lari wakakakakak. Sungguh sebuah pengalaman yang membuat pagi itu so hectic!
Selalu ada yang pertama! Pertama kalinya berjumpa dengan teman-teman yang terhubung secara online selama ini. Sungguh ya, pertemanan dan circle memang tidak bisa dipungkiri merupakan alat pemersatu dari sebuah hubungan. Kuncinya, sefrekuensi! Dan benar, ketika bertemu dengan trainer dari Kulon Progo, Bantul, Purwokerto dan Pacitan. Benar-benar excited karena selama ini kita berkoordinasi dan menyamakan ritme hanya secara online. Beruntungnya kita dipertemukan oleh PERSEPSI Indonesia untuk saling berkolaborasi. Mulai dari persiapan sampai keberangkatan, tim Persepsi sungguh handal dalam mempersiapkan, memfasilitasi dan membangun kekompakan kami. Keren banget!
Wajah bahagia, sumringah dan berenergi! Itulah yang mewakili kalimat dari foto di atas. Perjalanan udara ditempuh dalam waktu kurang lebih 1 jam dengan maskapai Garuda Indonesia menuju Bandara Soetta. Di sana, bertemu trainer dari Wonogiri, Klaten, Sukoharjo dan Tulung Agung. Waaahh, rasanya seperti mimpi bertemu mereka yang terhubung selama ini secara maya, lalu mak bedunduk ketemu darat. Alhamdulillah, baik sekali semesta dan takdirNya menuliskan cerita hari ini.
Menuju waktunya kita masuk ke terminal untuk penerbangan Internasional dan masih penasaran dengan 3 trainer asal Jawa Timur dan Jawa Tengah yang masih OTW sampai di Soetta, sama-sama masih di udara, hahahahaha. Kami menunggu untuk checked in bersamaan sebagai rombongan, harapannya tidak terpisah koper saat nanti dimasukkan.
Yeaay! Akhirnya tibaaaa juga dan kita sudah berada di terminal khusus penerbangan internasional, siap-siap masuk ke pengecekan imigrasi. Sempatin foto dulu dengan paket komplit! Terima kasih masAi yang sudah bersedia mendesain, mencetak dan membawa banner ini serta kemana saja. Banyak dipertemukan orang baik dalam wadah Trainer Persepsi ini. Alhamdulillah.
Bismillah, dari Soetta menuju Incheon.
Akhirnya, Korea!
Alhamdulillah, touch down Korea! Hati-hati, dengan prasangka dan kata-kata, mereka adalah DOA. Mendarat di Korea tanpa persiapan kursus bahasa Korea sebelumnya! Oh, tydack! Beruntung tim trainer Persepsi berisikan orang-orang hebat dengan keunikan dan keistimewaannya. Sebelum berangkat, koordinasi dari mba Ida dan mba Yuli yang sebelumnya pernah ke Korea (dalam tahun yang sama) sangat membantu kami dalam menyiapkan aplikasi, seperti : Papago dan Naver (google mapsnya Korea). Alhamdulillah, sungguh memudahkan semuanya!
Kenapa Manda suka berperjalanan? Karena dengan berperjalanan seseorang menjadi berwawasan. Tidak seperti katak dalam tempurung dan lebih bisa fleksible mensolusi dalam keadaan yang tidak terprediksi. Perjalanan membuat seseorang menjadi saling kenal dan terlihat aslinya. Itulah hikmah selama perjalanan yang Manda Panda bisa ambil.
Alhamdulillah, ketemu kasur! Tidak cuma sekedar kasur, melainkan kasur yang super nyaman di Novotel Seoul Dragon City, yang bakal terkenang karena selama 9 hari bakalan menjadi tempat merebah dan me-recharge energi selama ToT APWINC IDEAS Project mewakili tim trainer dari PERSEPSI Indonesia. Bismillah.
My lovely sister, roommate kesayangan Manda. Ya! Tidak menyangka juga, dapat partner sekamar dengan Arni. Perempuan sat-set yang kukenal beberapa bulan juga sebelum keberangkatan. Yang kutahu, hobi traveling kita sama! Rasanya cukuplah untuk membuka percakapan dan basa-basi selama di dalam kamar (maklum ya, pisces itu kadang overthinking dan kadang dipengaruhi mood banget). Dan yang paling menyenangkan karena Arni pernah ke Korea dan secara sukarela menjadi tour leader kami selama di Korea, kebetulan yang SUPERB!
Myeongdong, Korea
Tempat baru, kawan baru, pengalaman baru! Sebuah rangkaian pengalaman yang nano-nano. Hari pertama mendarat di Korea, sudah masuk ke kamar, mandi, rebahan sebentar, dan sorenya langsung menuju ke Myengdong! Bukan tanpa alasan ya kita ke Myeongdong, hahahahaha.
Sebenarnya, mau nggak diceritakan part ini, karena malu termakan omongan sendiri! Jadi ceritanya, duo sister yang fanbase Korea sudah merencanakan untuk kesini-kesitu dan beli skincare ini-itu. Dan saya, yang alirannya berseberangan dengan mereka, mengatakan ah tidak mungkin, ah enggak, ah denial lah pokoknya. Tetiba! Saat solat Maghrib di bandara Soetta, kucari bedakku dan sudah terkonfirmasi tertinggal di rumah. Mendadak shocked! Bukan karena Manda hobi dandan lho ya, tapi justru karena bedak buatku adalah andalanku setelah lipstik dan parfum. Akhirnyaaaa, udah wanti-wanti ke duo sister ini untuk menemaniku beli bedak di Korea. Hiks, inilah hikmahnya dari hati-hati berkata-kata. Saya yang nggak akan beli skincare Korea, malah beli bedak Korea pertama kali, wkwkwkwk. Btw, terima kasih banyak-banyak adek-adekku sayang, sudah mau direpoti yaaaa.
Myeongdong! Karena saya hanpir tidak pernah nonton drama Korea. Saya asing dengan jajanan, tempat dan apapun tentang Korea! Sebelum keberangkatan, barulah mulai googling tentang segala hal yang menarik di Korea. Qodarulloh, malah ke Korea! Lagi-lagi hati-hati pada hal yang tidak kita sukai, karena bisa jadi itu yang justru malah menjadi rezeki kita.
Ternyata, Myeongdong adalah pusat jajan dan kosmetik yang HITS di Korea! Sudah pasti bakal jadi jujugan turis dan pelancong saat ke Korea. Aaaahh, fabiayyi ala irobbikuma tukadziban, beruntung dan bersyukur. Terima kasih Persepsi Apwinc IDEAS project! Alhamdulillah.
Momen Makan Menu Korea di Meja Makan
Membangun komunikasi di meja makan, tradisi banget di keluarga Manda Panda. Dan benar, kegiatan makan, jalan dan jajan ini menjadi sarana berkomunikasi membangun kedekatan yang paling asyik! Selama di Korea ini, para trainer Persepsi memanfaatkan momen di meja makan saat sarapan untuk membangun bonding, mengenal satu dengan yang lain, menceritakan pengalaman dan membangun kedekatan antar trainer Persepsi. Sungguh pengalaman pertemanan yang luar biasa dan berenergi!
Setiap foto adalah sebuah cerita, itu membuatku "selfie di setiap pengkolan", cekrek! Dan ketika waktu berlalu seperti hari ini, kenangan kita masih tersisa untuk dijadikan bahan cerita. Bersyukur bertemu dengan mereka sejauh ini. Thank you, you complete me!
Jalan-Jalan Bareng di Korea
Sebuah kenangan akan tetap tinggal, ketika mesin waktu mengajak singgah sesaat untuk mengingatnya. Tidak terasa satu tahun berlalu, saat kita sama-sama membangun kebersamaan, menurunkan ego pribadi, memperbanyak saling dan menggunakan bahasa komunikasi yang sampai hari ini tetap terasa asyik, hangat dan terasa lebih sebagai keluarga trainer Persepsi. Izinkan kupencet tombol ON untuk mesin waktu kenangan kita ya.
Setiap orang mempunyai peran masing-masing dalam menjaga sebuah hubungan. Peran itu unik untuk setiap orangnya, maka tak heran ketika berperjalanan, paling asyik adalah pergi dengan orang-orang dengan karakter yang berbeda, sungguh pasti bakalan bikin random mood untuk pisces seperti saya, hahahahaha. Random mood yang konotasinya positif, yaitu mampu membuat perjalanan itu berkesan. Menghabiskan waktu setelah ToT membutuhkan effort luar biasa, terlebih menggerakkan semua orang yang jumlahnya lebih dari 10. Disini hebatnya para trainer Persepsi yang dipertemukan waktu dalam waktu yang sekejap.
- Suruh kumpul, ya ayuk kumpul
- Suruh manut itin, ya ayuk bawa asyik
- Suruh foto bareng, ya langsung manut pose
Hampir nggak banyak debat untuk hal sepele yang masih bisa ditolerir, itulah tips asyik berperjalanan bersama teman-teman baru di Korea, seperti banyak foto yang aku pilih untuk cerita Korea kali ini. So much fun!
Perjalanan kita nggak cuma ke Myeongdong dan Namdaemun, melainkan sampai ke Starfield, Hongdae, Itaewon, Gyeongbokgung Palace dan Namsan Tower. Sungguh sebuah perjalanan ke Korea yang bakalan sewaktu-waktu dipencet tombol ON nya di mesin waktu. Dan insyaAlloh akan terulang lagi. Aamiin YRA.
Tentunya tidak akan mudah mengukir senyuman seperti foto-foto perjalanan kami selama di Korea. Sama halnya, tidak akan mudah melupakan senyuman di wajah kami selama perjalanan ke Korea kemarin. Semoga selalu akan seperti ini ya, meski akan teruji banyak hal saat kita nanti berinteraksi diwaktu yang panjang sebagai trainer Persepsi Indonesia. Bismillah, niat baik akan selalu berakhir baik, mari kita yakini itu.
KOREA akan tetap menjadi KOREA, namun AKU akan menjadi KITA sesudahnya dari KOREA.
Belajar Bareng dan Update Upgrade
Tidak afdhol rasanya jika tidak ada cerita tentang sesi belajar kita saat ToT, hahahaha. Padahal waktu belajar dan waktu jalan-jalannya LEBIH BANYAK waktu untuk belajarnya ya. Ujian kebersamaan kita teruji saat kita harus berdiskusi. Latar belakang yang berbeda, wawasan yang berbeda, pengalaman yang berbeda, sungguh membuat proses menyamakan ritme ini menjadi sesuatu yang "sensi", terlebih kita sudah sama-sama dewasa, yang artinya gelasnya sudah hampir penuh.
Satu yang ternyata dipahami oleh semua trainer Persepsi sewaktu belajar di Korea, yaitu : mengosongkan gelas. Kemauan untuk bersinergi membuat semuanya jadi lebih mudah, Masyud sebagai headtrainer juga menyiapkan sesi evaluasi harian yang membuat kita saling bisa mengenal dan membuat batasan Do dan Dont selama pelatihan ini dengan nyaman. Seberuntung ini berada di circle yang sudah hampir 1 tahun ini tetap terasa kehangatan dan kekompakannya. Terima kasih telah ada.
Tak terasa, cerita ini sudah hampir menuju pungkasan. Sebenarnya masih banyak yang ingin kuceritakan tentang teman-teman rasa keluarga ini. Hanya ada beruntung dan bersyukur telah dipertemukan dengan mereka. Semoga apa yang baik akan terus menjadi kebaikan, dan apa yang masih kurang akan terus saling mengisi dan menguatkan sepanjang kebersamaan ini. Berkolaborasi dalam kemanfaatan tentu akan mendapat ridlo Alloh SWT. Aamiin YRA. Semoga Alloh jaga persaudaraan ini dan Alloh berkahi kehidupan kita, baik di dunia dan di akhirat. Aamiin YRA.
Waktunya Pulang ke Tanah Air
See you when i see you, Seoul Dragon City!
Kemanapun kaki melangkah, rumah ternyaman adalah keluarga.
Tulisan ini Manda dedikasikan untuk orang-orang yang ada dalam foto ini yang tersebar di Bantul, Kulon Progo, Pacitan, Sukoharjo, Klaten, Wonogiri, Semarang/Jakarta, Tulung Agung, Lumajang dan Jember. Semoga pertemanan rasa keluarga kita menjadi sebab keberkahan ALLOH SWT dalam hidup kita. Aamiin YRA.
No comments
Terima kasih sudah meninggalkan jejak komentar di www.tamasyaku.com. Fast response, silahkan email ke suryani19ep@gmail.com ya. Mohon maaf untuk moderasi komentarnya. Salam, Manda