Kelokan Sungai Oya, Mangunan |
Gardu Pandang Mangunan |
Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) mempunyai banyak tempat yang istimewa dan cukup untuk me-refresh-kan pikiran. Melihat sesuatu yang berbeda dan menikmati suasana baru, itulah piknik atau tamasya. Perjalanan kita kali ini ke daerah selatan dari kota Yogyakarta, melewati jalan Imogiri Timur, menuju Mangunan, Dlingo, Bantul.
Aplikasi Android MAP |
Sering kami mendengar tentang "negeri di atas awan" di Mangunan, tapi baru kesampaian menuliskan ceritanya di episode kali ini.
Karena kami yang orang Jogja juga nggak begitu hafal daerah selatan, maka aplikasi maps di Android sangat mengarahkan kami *dibanding GPS mobil* Jujur saja, di Jogjakarta bagian selatan, antara jalan bantul, jalan parangtritis, jalan imogiri barat, jalan imogiri timur hampir mirip-mirip dan kalau bukan orang selatan (baca : orang Bantul) akan mudah kesasar susur, hehehehe..
Petunjuk Arah ke Mangunan |
Petunjuk arah dan jalan yang berliku-liku dengan samping kanan kiri hutan ketika mulai masuk lokasi Kebun Buah Mangunan. Jalan mulus dan tidak berbahaya medannya, eh kok medan? bukannya ini di Yogyakarta, hehehehe. Ikuti saja seluruh petunjuk jalan ke arah Kebun Buah Mangunan. Di pertigaan awal masih seaah ke makam raja Imogiri. Namun nanti ada plang ke kanan menuju Dlingo, Mangunan. Nah ikuti terus, sampai ada petunjuk arah kalau lurus ke Hutan Pinus, nah disitulah kita ke kanan ya.. Taraaa.. Kebun Buah Mangunan ada di depan mata. Yuk mari bayar retribusi masuk 5,000 rupiah saja.
Namanya juga kebun buah, eh jadi pingin clingak clinguk nyemil
buah-buahan kan ya pastinya. Namun, olala... tidak ada satu buah pun ada
di sini. Bayangan tentang buah-buahan langsung pudar seketika, dan mendadak gagal fokus, eh ada apa di sini ya.. Dan bertanyalah saya kepada petugasnya :
manda : "Sugeng siang pak, leres kebuh buah mangunan njih?"
(alih bahasa : selamat siang pak, benar ini kebuh buah mangunan?)
bapak : "Inggih leres, lurus teras dumugi gardu pandang"
(alih bahasa : iya benar, lurus aja terus sampai gardu pandang)
manda : "Lho, mboten wonten buahe tho pak?"
(alih bahasa : Lho, nggak ada buahnya ya pak?)
bapak : "Mboten musime, mboten wonten"
(alih bahasa : Nggak musim buah jadi nggak ada buah)
Langsung inget banget harus ni bikin tulisan tentang medan menuju gardu pandang biar nggak kesasar berhenti di bagian pintu masuk Kebun Buah Mangunan yang ternyata nggak ada buahnya, hahahahaha. Lurus aja ikuti arah gardu pandang Mangunan, yang katanya puncak tertingginya di Imogiri. *setidaknya di klaim tertinggi di antara pegunungan di sekitarnya*
Jalan kecil dan menanjak sejauh kurang lebih 500 meter, masuk gigi 1 dan ada petugas dengan dilengkapi HT memberi kode mobil masuk dan mobil keluar. Karena kondisi jalan yang sempit dan curam tidak memungkinkan dua mobil ketemu, bahkan dengan motor pun, motornya ngalah berhenti dulu kalau berpapasan. Perjuangan!
Setelah parkir, kita masih harus berjalan ke bawah menuju gardu pandang Mangunan yang di kanan-kirinya ada tempat
Emmm, karena sudah pernah googling tentang Mangunan, bayangan tentang Gardu Pandang sudah membayang dan tak sabar ingin melihat dengan mata kepala sendiri.
Seketika langsung takjub dengan pemandangan alam yang aduhai eloknya.
Subhanallah..
Negeri Di Atas Awan dari gardu pandang Mangunan di pagi hari.
Pemandangan Sungai Oya dari Gardu Pandang Mangunan |
Tahu banget, kenapa disebut negeri di atas awan. Kalau masih pagi, kabut di atas Sungai Oya akan terlihat seperti awan kapas dibawah kita berfoto dan seakan kita berada di negeri di atas awan. *kedip-kedip sama panda, pingin ambil jepretan pas pagi hari*
Nggak afdol rasanya nggak puas-puasin jeprat jepret di banyak mata memandang. Melihat para selfier dan welfier beraksi dengan kamera depan (nunjuk idung), bawa tongsis, bawa tomsis, suruh motoin temen, pose yang biasa sampai yang berbahaya, bawa kertas tulisan cowoknya dan bertuliskan :
"Ayang, aku pernah ke sini lho. Kita kapan?"
*agak-agak pingin ngekek, cinta monyet segitunya kali ya? lirik-lirik mantan pacar saya sedari SMA*
Kece Badai Pemandangannya Untuk Foto |
Oiya, di foto itu anginnya nggak bisa kerekam jepretan kamera ya. Cukup diceritakan kalau di Mangunan ini wush wush wush anginnya lumayan kenceng. Dan dengan medan yang beranak tangga, di sini tidak dijumpai penjual minuman dan makanan yang layak (baca : rumah makan atau kedai). Bawa minuman yaaaa *soalnya kami kehausan pas nyampai ke sini*
Oh iya, jangan lupa bawa kembali sampahnya biar lingkungan tetap bersih dan cantik.
Mangunan, Imogiri |
Oh, ini toh tempat asyik buat selfie di Yogya ya, Ma. Pernah liat di bbrp foto temanku. Sushi emang enak tuh kalau buat bekal. ira
ReplyDeleteiyaaa mb ira, akhirnya kesampaian ke sini.. enak buat ngelamun semilir angin.. hihihihi
DeleteEh aku perna ke mangunan ini, ngak tahan ama panas nya yg juara banget hahaha
ReplyDeletekalau musim sekarang meskipun terik mataharinya, tapi semilir anginnya masih enak dipakai melamun mas.. apa mungkin krn belum siang banget ya,,
DeleteTapi ga cocok dinamain kebun buah..kagak ada buahnya je Mak..hahahaha..
ReplyDeleteho oh banget mak, malahan penjual buah yang biasa mangkal bilang, buahnya ambil dari bawah trus dijual dimari.. weleh weleh.. padahal ijo-ijo gitu tapi kok gak ada buahnya ya.. wkwkwkwkwk
Deletewah, pemandangan dari atas menakjubkan ya.... kebayang berdiri di sana melihat alamyang menghijau
ReplyDeleteiya mba tira, segerrrr bangettt dan lebih enak sambil bawa jagung manis rebus atau ngemil kacang kedelai, xixixixixi
DeleteWaaah.. mau kesini.. cakep banget view dari gardu pandangnya.. Kesininya kudu pagi-pagi brati ya mbak...
ReplyDeleteiya mbaa dee.. kalau pagi-pagi buta lebih bagusss...
DeleteWhoaa kereen, kelokan sungai oya nya :D Katanya kalau pagi lebih bagus lagi sih :D
ReplyDeleteiyaa beenerrr lebih baguuusss.. seperti berada di atas awan hasil fotonya.. *_*
DeleteYogyakarta nggak ada matinya! Ada lagi namanya sungai oya ya :D cakep pemandangannya dari atas :D
ReplyDeleteiyaa beneerrr, makin kece aja setiap waktu ya mas fahmi.. apalagi pantainya sekarang di Gunung Kidul banyak yang baruu...
DeleteAsik nih tempatnya. TFS ya mbak :)
ReplyDeleteiyaaa asik mba... sama-sama *_*
DeleteWah keren pemandangannya. Foto berduanya juga cihui bgt, nempel kyk perangko :). Aku pernah baca postingan Qachan kok nggak pas musim buah juga ya? Jadi musimnya bulan apa dong, biar sekalian ngrujak heheee
ReplyDeletejadi nggak pernah ada buah mak lusiii, hihihihihi.. namanya terlanjur tenar jadinya nggak bisa diubah.. hihihihi.. maklum mak masih berdua jadi masih kayak perangko, wkwkkwkwkwk...
DeleteCakep kelokannya kyak di Vietnam. Selama ini nggak punya Sushi Roller. Manfaat nih, bisa bonton makanan saat travelling. lebih ringkas kalau dipadatkan dengan sushi Roller. *jempol
ReplyDeletelemper ala-ala manda dan emak mbolang ya mba.. hihihihihi
Deletetrimakasih pak, sy sudah kunjung balik tapi tidak bisa tinggal komentar ya di web bapak?
ReplyDelete