Candi Borobudur, Jawa Tengah

Candi Borobudur

Megahnya candi Borobudur, candi yang pada 2 Juni 2015 lalu menjadi salah satu tempat merayakan Waisak bagi umat Buddha. Menurut sumber Wikipedia, Borobudur adalah sebuah candi Buddha yang terletak di Borobudur, Magelang, Jawa Tengah, Indonesia. Lokasi candi berada kurang lebih 100 km di sebelah barat daya Semarang, 86 km di sebelah barat Surakarta, dan 40 km di sebelah barat laut Yogyakarta. Candi berbentuk stupa ini didirikan oleh para penganut agama Buddha Mahayana sekitar tahun 800-an Masehi pada masa pemerintahan wangsa Syailendra.

Borobudur adalah candi atau kuil Buddha terbesar di dunia, sekaligus salah satu monumen Buddha terbesar di dunia. (sumber : Wikipedia)


Cerita tamasyaku kali ini menemani aunty Robin dari Florida, yuk simak ceritanya..

Menggunakan Kain

Setelah membayar tiket masuk Candi Borobudur, kita akan dipakaikan kain yang dililitkan dari perut ke bawah sebagai bentuk penghormatan memasuki tempat ibadah. Begitu pula kalau kita mengunjungi temapt wisata di Bali yang kebanyakan adalah pura sebagai tempat ibadah umat Hindu di Bali, salah satunya di Ulu Watu. Di Uluwatu, kita juga akan diikatkan kain untuk menghormati memasuki kawasan tempat ibadah.

Kain yang diikat di Uluwatu, Bali

Setelah kain melilit menyerupai rok bawahan, kami bisa memasuki lokasi wisata candi Borobudur. Karena kami tidak tahu sejarah candi Borobudur dan kunjungan wisata kali ini dalam rangka menemani aunty Robin dari Florida, makanya kami menggunakan jasa guide untuk menceritakan sejarah Borobudur.

Pelataran Candi Borobudur

Setelah membayar tiket, kita memasuki pelataran candi Borobudur. Ada penjelasan berbagai macam tanaman obat dan terasa hijau lingkungan candi Borobudur. Di bagian ini ada spot foto yang biasa ditunggu oleh para kamerawan untuk menjepret pengunjung yang memesan atau ingin mengabadikan moment sewaktu di candi Borobudur.


Baca dulu ah, peta candi Borobudurnya! Biar nggak kesasar *lho kan ada guide nya. wkwkwkwkwk
 
Gerbang Naik Candi Borobudur

Sama halnya di kehidupan ini, nggak usah dibayangkan setinggi apa dan apa nanti kuat atau tidak. Sudah, ikuti saja proses dan prosedurnya. Nanti kalau sudah di atas, menikmati pemandangan yang menakjubkan maka capeknya akan hilang. Beberapa persiapan sebelum naik ke nirwana candi Borobudur. Nirwana adalah sebutan pelataran tertinggi dari candi Borobudur.
  • Sehat fisik.
  • Tidak usah membawa bawaan yang berat. 
  • Bawa cukup air minum.
  • Bawa topi.
  • Pakai kacamata hitam.
  • Jangan pakai high heels.

Cerita di Dinding Candi Borobudur

Dalam bahasa Inggris yang dipahami dan berlogat Jawa, guide menuturkan kisah cerita yang ada di pahatan-pahatan dinding candi Borobudur.  Bersamaan dengan kami berjalan, banyak siswa-siswi yang sedang darmawisata ke candi Borobudur. Mungkin sekalian belajar bahasa Inggris mereka mengikuti kami, jadilah berasa berombongan mengitari candi Borobudur dan tidak capek.

Puncak Nirwana Candi Borobudur

Tidak terasa sampailah kita ke puncak dari candi Borobudur, yang disebutnya nirwana. Banyak sekali stupa-stupa yang mengelilingi stupa utama. Konon katanya, jika berhasil menyentuh ibu jari dari arca di dalam salah satu stupa, maka yang diharapkan terkabul. Wallahu alam bishawab.

Semangat pak!

Bapak guide ini semangat sekali, hafalannya tentang cerita Borobudur sangat fasih. Seperti buku yang dihafal dengan intonasi bicara yang monoton tidak berubah. Dan aunty Robin sesekali kritis bertanya tentang hal-hal yang ingin diketahuinya. Lho, saya dimana? Saya difoto panda tu lagi welfie di antara mereka yang serius. hihihihihi.

Sejauh Mata Memandang

Subhanalloh... Kece badai inih hijau-hijauan pemandangan dari puncak candi Borobudur. Inilah yang membuat Indonesia itu kaya raya dan loh jinawi ya *harusnya* Deretan bukit dan gunung Merapi bisa terlihat dari atas candi Borobudur. Bahkan yang ingin melihat sunrise juga bisa, ada paketnya juga. Tapi dari Jogja kurang lebih harus jam 3:30 din hari atau menginap di sekitar candi Borobudur.

Sesi Ketemu Fans

Waduuhhh.. kalau yang ini aslinya bikin ngekek.. Tetiba di candi Borobudur, aunt Robin mendadak artis bule. Mereka sekalian nemu native speaker dan sekaligus model bule untuk diajak berfoto bersama. Ah indonesiaku, apa karena jarang liat bule atau karena bulenya menarik dan menawan ni.. *kedip-kedip sama aunty Robin. Apapun itu, aunt Robin terlihat senang dan melayani mereka semua untuk berdialog dan berfoto bersama.

Tangga Turun yang Curam

Setelah mengelilingi puncak candi Borobudur, kita turun di salah satu pintu dan tidak lagi berputar seperti pada waktu naik. Gerbang turunnya curam, maka berhati-hati ya. Sebagai ponakan siaga, panda membantu aunt Robin menuruni anak tangga candi Borobudur.

View Terbaik untuk Foto

Di sinilah, view terbaik yang disarankan oleh guide kami sebelum kembali ke pintu keluar. Berlatar pemandangan candi Borobudur yang megah, kami berfoto untuk mengabadikan kenangan di candi Borobudur. Selamat berwisata di candi Borobudur ya....

15 comments

  1. Borobudur sih emang candi paling keren se Indonesia :D

    ReplyDelete
    Replies
    1. meski tidak lagi masuk dalam 7 keajaiban dunia, tapi tetep membanggakan ya mas.. ^_^

      Delete
  2. Borobudur pamornya masih cemerlang ya bagi wisatawan... Aku blm pernah ke sana...mungkin suatu saat kalau ada rejeki pengen juga menjejakkan kaki di sana....

    ReplyDelete
  3. Udah lama tidak main ke borobudur nih.

    ReplyDelete
    Replies
    1. ditunggu cerita terbarunya kalau ke Borobudur lagi ya...

      Delete
  4. Terakhir ke Bromo tahun 2012.. Waktu Lala masih umur 3 bulan, hehehehe....

    ReplyDelete
    Replies
    1. mba Dee, kok ke Bromo? mungkin Borobudur yang dimaksud ya? *_*

      Delete
  5. Oh sekarang harus pakai sarung batik ya kalau ke Borobudur? Terakhir ke sana aku pake pakaian biasa.

    ReplyDelete
    Replies
    1. iya mas, kecuali karena banyak yg hilang trus nggak pakai lagi, hehehehehe...

      Delete
  6. Aku pernah tanya ke petugas. Fungsi sarung tdk seperti di Bali utk menghormati tempat ibadah. Ini kaitannya dg teguran UNESCO yg membiayai pemugaran Borobudur ttg laju kerusakan candi akibat banyaknya pengunjung. Jadi pengunjung dibatasi dg cara unik spy tambah menarik yaitu pakai sarung. Jumlah sarung itu ada ketentuannya. Waktu peak season, bila sarung sudah habis, pengunjung yg baru datang harus menunggu di sebuah pos (kalau peak season ada tambahan tenda) sampai ada sarung yg dikembalikan petugas dr pintu keluar.

    ReplyDelete
    Replies
    1. mak lusiii... makasih yaaaa penjelasannya.. ^_^

      Delete
  7. Aku belum pernah ke Borobudur :)
    Megah dan bersejarah. Mudah2an suatu saat bisa ke sini :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. dengan senang hati mengajak serta mb rien.... *_*

      Delete
  8. Aku ke sini pas masih kuliah. Hiks... kayaknya waktu itu gak poto2, deh... ira

    ReplyDelete
  9. Selalu jatuh hati sama borobudur :-)

    ReplyDelete

Terima kasih sudah meninggalkan jejak komentar di www.tamasyaku.com. Fast response, silahkan email ke suryani19ep@gmail.com ya. Mohon maaf untuk moderasi komentarnya. Salam, Manda