Naik Kereta Api Pramex dan Kuliner Belanja di Kota Solo

Jadi jadi, cerita kemarin di Solo ada yang ketinggalan di ceritakan. Mama dapat info tempat belanja jilbab yang kece banget, baik harga maupun produknya. Baiklah, kita meluncur ke sana di daerah Pasar Klewer. Keluar dari alun-alun dari sebelah masjid, kita akan ketemu dengan ruko-ruko yang salah satunya bernama "Al-Mia".

Al-Mia

Menyempatkan membeli jilbab cantik yang lagi model kekinian. Saya memilih warna hijau yang sekarang baru menjadi warna favorit. Karena waktu yang sudah terlalu sore untuk memilih-milih, akhirnya jilbab hijau yang baru model hanya saya beli satu. Dan sampai di Jogja, mama mertua naksir dengan jilbab terusan yang lagi model dan warna ijonya juga cantik. Baiklah mama, jilbabnya pindah tangan dan keesokan harinya, bersama mba Dina, saya ngebolang ke kota Solo dengan menggunakan Pramex (Prambanan Express). Demi apa? demi jilbab warna ijo. hahahahahaha. Seperti apa sih penampakannya?


Jilbab

Ngebolang ke kota Solo


Pagi ini rencana singkat disusun, setelah koordinasi dengan sales dan bisa ninggal toko, saya bergegas mengecek jadwal kereta api Pramex dari stasiun Maguwo. Bersyukur banget, Jogja memiliki 3 stasiun pemberhentian kereta, yaitu :  Maguwo, Lempuyangan dan Tugu. Setelah dijemput mba Dina, kami berangkat ke Maguwo (bandara Adisutjipto) untuk ngebolang ke Solo.

Ngebolang dengan Pramex

Sudah pamit panda dan tadinya nggak yakin ni naik kereta api pramex, hahahaha. Alhamdulillah tiket terbeli seharga 8,000 rupiah per orang dan turun di stasiun Solo Balapan. Bener kata orang, yang jadi masalah orang kekinian adalah kalau tidak membawa charger atau powerbank. Siang ini di kereta Pramex yang menyediakan colokan, saya malah tidak membawa serta kabelnya.

Pasar Gede

Tujuannya ke kota Solo, bener demi jilbab. Eh tapinya, nggak afdol kalau tidak kuliner Timlo Sastro yang ada di belakang Pasar Gede. Yipppiiieee.. Turun dari stasiun Solo Balapan, tujuan saya adalah tukang becak. Berasa turis memilih becak sebagai alat transportasi. Saya pikir tadinya jaraknya dekat *cuma sepanjang jalan Slamet Riyadi*. Ternyata oh ternyata, sepanjang jalan Slamet Riyadi itu ditempuh 30 menit oleh pak becaknya. hahahahahaha. *pengalaman*

Timlo Sastro

Karena sampai kota Solo sudah pukul 12an, kami membeli tiket untuk pulang 3 jam sebelumnya. Yah, mau tidak mau hanya 3 jam di kota Solo. Pertimbangan untuk membeli tiket pulang dari sekarang karena para mahasiswa dan pekerja yang mglaju akan pulang ke Jogja pukul 4 dan 5 sore. Makanya kami sudah membeli tiket terusan pulang sebelum jam pulang mereka.

Timlo Solo

Setelah melewati perjalanan panjang, sampailah kita di Timlo Sastro dan menghangatkan perut dengan makan siang di sini. Nyaaammm.. enaaaakkk... Kuah gurih, berpadu dengan sosis, telur dan jeroan, ditambah teh panas atau jeruk anget yang manis rasanya. Selalu ngangenin kuliner Timlo Solo di sini.

Al-mia

Perjalanan dilanjutkan dan sampailah kita ke pusat grosir Al-Mia. Sempat salah memberi arahan ke bapak tukang becak. Saya kira begitu masuk ke kanan dari ujung jalan Slamet Riyadi, trus sisa ngiri. Eh ternyata saya salah dan harus putar balik. Menyusuri lorong-lorong kraton Solo dan sampailah kita di Masjid Agung kota Solo yang berada dekat dengan Pasar Klewer. Yayayaya, sekarang baru benar dan ketemulah dengan deretan ruko yang saya maksud. *buta peta*

Suasana Toko Grosir Al Mia

Alasan berbelanja jilbab

  1. Kualitas barang yang saya peroleh. 
  2. Suasana saat belanja. 
  3. Pilihan warna yang banyak.
  4. Ketersediaan stok yang banyak.
  5. Pelayan yang melayani dengan hati.
  6. Harga yang bersaing.
Nah, dari keenam poin di atas, sudah tahu kenapa saya ketagihan ke sini lagi demi jilbab kan ya..

Stasiun Solo Balapan

Pak becak mengayuh becaknya sampai di stasiun Solo Balapan lagi *meski mau mampir Orion nggak jadi* Sampai di Solo Balapan sudah tinggal beberapa menit untuk kemudian kita kembali ke Yogyakarta. Tentu penasaran ya berapa tarifnya naik becak dengan tujuan seperti kami di atas. Di awal saat turun dari kereta, saya sudah menyampaikan hendak kemana saja dan sudah deal ongkos dengan pak becak. Solo Balapan - Pasar Gede -Pasar Klewer - Solo Balapan di tarif 75,000 rupiah. Alhamdulillah diantar lancar dan selamat sampai di sini. Makasih ya pak!

Bangku di Stasiun Balapan

Di stasiun Solo Balapan ini, bangku-bangkunya nyaman untuk diduduki dan keadaan stasiunnya bersih. Sejak Pak Jonan memberlakukan beberapa aturan terkait perkeretaapian, saya salut dengan perubahan yang saya alami selama bepergian dengan menggunakan fasilitas umum kereta api. Meski tadinya sempat protes karena pengantar tidak diperbolehkan lagi mengantar sampai ke dalam. *sungkem dulu sama Pak Jonan*

Madiun Jaya

Karena jam pulang kita pukul 15, maka kereta yang kita tumpangi bukan Pramex, melainkan Madiun Jaya. Perbedaannya ada di model tempat duduk dan harganya. Karena tiket kami ada nomor tempat duduknya, maka ditarif lebih mahal yaitu 15,000 rupiah per orang.

Tapi justru tidak senyaman Pramex yang kami pakai saat berangkat. Kereta api Madiun Jaya tidak ada ACnya. Kursi duduknya pun tidak senyaman kereta api Pramex. Yah, itung-itung untuk pengalaman ya.. Selama kurang lebih 5 jam kami ngebolang dari Jogja - Solo adalah pengalaman seru dan menyenangkan. Refresh!

3 comments

  1. Katanya ada jamnya ya Mbak untuk pramex? Aku belum pernah hihi

    ReplyDelete
    Replies
    1. iya ada jamnya mba titis.. bisa di googline untuk jamnya.. dan tepat lho setiap jamnya, makanya seru piknik pake pramex ke Solo.. dicoba yaaa.. *_*

      Delete
  2. Pengen cobain naik pramex juga dong~~ :D

    ReplyDelete

Terima kasih sudah meninggalkan jejak komentar di www.tamasyaku.com. Fast response, silahkan email ke suryani19ep@gmail.com ya. Mohon maaf untuk moderasi komentarnya. Salam, Manda