3 Alasan Liburan ke Pantai Parangtritis

Pantai Parangtritis

Halo sahabat tamasyaku, akhir pekan ini mau kemana? Boleh ya rekomendasikan tempat tamasya yang dekat dengan kota Yogyakarta. Menurut legenda, dari keraton Yogyakarta ke Gunung Merapi jaraknya sama dengan keraton Yogyakarta ke Laut Selatan (baca : Parangkusumo). Lokasi wisata pantai berpasir hitam ini tidak sejauh lokasi pantai pasir putih di Gunung Kidul.

Topi Anak


Sebelum melanjutnya cerita tentang pantai Parangtritis, ada baiknya mengingatkan beberapa hal yang perlu dibawa saat mengunjungi pantai Parangtritis. Di pantai Parangtritis hawanya panas dan cukup terik, perlu membawa topi atau payung. Karena pasir pantai yang panas sekali ketika terinjak oleh kaki, saya menyarankan untuk menggunakan alas kaki ketika bermain di pantai Parangtritis saat panas terik.


Kali ini, manda akan mencoba menguraikan tiga hal yang bisa dinikmati ketika sedang ke Parangtritis. Mudah-mudahkan bisa jadi alasan sahabat tamasyaku untuk mengisi akhir pekan atau liburannya ya..

Pertama, Pemandian Sumber Air Panas Parangwedang

Setelah memasuki gerbang retribusi, menuju pantai ParangtritisSebelum sampai di pantai Prangtritis, tepatnya di sebelah kanan jalan utama menuju Parangtritis. Pemandian air panas Parang Wedang ini bercirikan bangunan berwarna hijau dengan joglo di tengahnya.

Menurut Wikipedia, mata air panas atau sumber air panas adalah mata air yang dihasilkan akibat keluarnya air tanah dari kerak bumi setelah dipanaskan secara geotermal. Air yang keluar suhunya di atas 37 °C (suhu tubuh manusia), namun sebagian mata air panas mengeluarkan air bersuhu hingga di atas titik didih. Di seluruh dunia terdapat mata air panas yang tidak terhitung jumlahnya, termasuk di dasar laut dan samudra. Nah, mungkin mata air panas di Parang wedang ini muncul dari rekahan karena letaknya di dekat laut selatan Pulau Jawa.

Naik Bendi Pantai


Kedua, Naik Bendi Berkeliling Pantai Parangtritis

Setelah memarkir kendaraan, kita masuk ke pintu masuk pantai Parangtritis, ada dua tempat "pantai baru" dan "pantai parangtritis" semuanya sama, dibuat demikian rupa karena pantai Parangtritis panjang sekali dan untuk memudahkan kita memarkir kendaraan. Sesampainya di pantai Parangtritis, kita akan melihat banyak kuda dan bendi yang siap dinaiki untuk menikmati pemandangan sepanjang pantai Parangtritis. Untuk jarak yang dekat kurang tarifnya 30,000 rupiah dan untuk sampai ke karang paling ujung di bawah hotel Queen of South ditarif 60,000 rupiah.

Naik Bendi

Karang di Bawah Hotel Queen of South


Ketiga, Sand Boarding di Gumuk Pasir

Setelah puas berjalan-jalan, atau duduk-duduk, atau naik bendi berkeliling pantai Parangtritis. Melihat deburan ombak di laut lepas sambil menikmati cemilan yang dibawa dari rumah, kita piknik di tepi pantai. Selanjutnya di jalur pulang, kita bisa melewati gumuk pasir yang fenomenal dari pantai Parangtritis. Ya, wisata Sand Boarding. Sewaktu kami menyambangi tempat ini di siang hari pukul 1 siang, suasananya seperti di gurun pasir dan panas terik menyengat dari pasirnya. Disarankan untuk melakukan sand boarding di sore hari sekitar pukul 4 sore.

Gumuk Pasir

Sand Boarding

Selamat berwisata pantai di Parangtritis ya..

9 comments

  1. pernah ke parangtritis setelah bencana alam tahun 2004 dulu... semoga bisa ke sana lagi, aamin

    ReplyDelete
  2. Ke parangteritis malahan saat blm pindah ke yogya, 2009.
    Saat sdh tinggal di yogya, blm blas ke sana lagi, ke borobudur, prambanan, *curcol*

    ReplyDelete
  3. jd kangen parangtritis, terakhir ke sana thn 2008

    ReplyDelete
  4. Aku belum pernah ke pantai Parang Tritis. Tulisan ini membuatku jadi ingin ke sana. Trims infonya mbak :)

    ReplyDelete
  5. waaa aku cuma pernah ke pantainya mba ima, kalau gumuk pasir dan pemandian air panasnya blom hiks

    ReplyDelete
  6. Ah, udah lama banget nggak ke Paris... Lumayan terobati kangennya liat foto-foto ini deh :)

    ReplyDelete
  7. Aku pernah terima postcard bergambar pantai ini lengkap dengan kudanya. Sayang sering denger ada yang hanyut di sana.

    ReplyDelete
  8. Lama sudah tak ke Parangtritis. Kupikir pantai yang satu ini sudah kalah pamor dengan pantai-pantai yang baru dikenal akhir-akhir ini.

    ReplyDelete
  9. Terakhir ke parang tritis waktu SMA yang artiya itu sudah puluhan tahun lalu... hehehe ketok tuwek e. Semoga bisa mengunjungi pantai ini lagi.Aamiin

    ReplyDelete

Terima kasih sudah meninggalkan jejak komentar di www.tamasyaku.com. Fast response, silahkan email ke suryani19ep@gmail.com ya. Mohon maaf untuk moderasi komentarnya. Salam, Manda