Tips Menghindari Kotor Saat Tamasya

Kotor Itu Belajar

Halo sahabat tamasyaku, siapa di sini yang masih takut-takut saat harus merasa kotor? Kotor di sini adalah sebuah keadaan belepotan, celemotan, berair, lembek, dan basah. Membayangkan kesan "kotor" adalah pergi ke pantai, meceburkan kaki ke air, kemudian pasir pantai menempel, dan sulit hilang. Membayangkan "kotor" versi keluarga adalah saat membiarkan balita melakukan suap demi suap sendirian, dan pastinya baju serta lingkungan sekitarnya akan menjadi korban dari "belajar". Membiarkan kotor artinya membiarkan bereksplorasi dan belajar. Untuk urusan kotor yang melibatkan pakaian, ada cara menuci baju bayi yang bisa dipraktekkan dan tenang membiarkan balita kita belajar tentang sekitarnya.


Demikian juga pada saat memilih tempat tamasya, keadaan "kotor" tidak bisa dihindarkan. Terlebih jika tempat wisata itu di tempat yang basah. Atau seandainya pun kering, tiba-tiba turun hujan dan basah juga. Alam tidak bisa diprediksi, demikian pula aktivitas yang terjadi saat kita tamasya. Karena tamasya dan kotor itu satu paket belajar, berikut beberapa Manda ceritakan kesiapan "kotor" yang pernah manda alami saat bertamasya. Setelah membacanya, semoga bisa menjadi tips untuk mengantisipasi kondisi seperti yang pernah Manda alami ya.

Kotor itu tidak bisa diantisipasi.

  1. Tamasya ke pantai. Sebaiknya persiapkan baju ganti. Rasanya tidak mungkin bertamasya di obyek wisata yang airnya melimpah ruah dan kita tidak basah. Memilih alas kaki dari bahan karet sehingga jika basah akan cepat kering adalah tips untuk nyaman bertamasya di pantai. Baju yang dipilih adalah baju tipis, sehingga lekas kering dan saat di air tidak berat. Selain itu, bertamasya di pantai tentunya akan ada pasir yang melekat di kaki, tangan dan tak jarang di muka. Mudah menghilangkannya, tunggu sampai kering, pasti pasir-pasir itu akan terlepas dengan sendirinya. Namun demikian, ada baiknya membilasnya dengan air tawar setelah selesai bermain di pantai.
  2. Tamasya ke pegunungan.Saat tamasya ke gunung, sebenarnya tidak ada hal yang perlu dikhawatirkan ketika tidak turun hujan. Namun, jika tamasya dilakukan saat musim penghujan, sebaiknya membawa jas hujan agar bisa melindungi seluruh badan tanpa basah. Kalau menggunakan payung, resiko basah dari sisi kanan kiri depan dan belakang akan ada, dan payung banyak memakan tempat ketika seluruh keluarga masing-masing membawa 1 payung. Hasilnya bukannya kering, malah basah kuyup.
  3. Tamasya Saat Musim Penghujan. Nah, saat musim penghujan yang tidak bisa dihindari adalah air yang melimpah. Ya iyalah, musim hujan masih menumpahkan air. Becek dan lumpur, itulah dua hal yang membuat hujan menjadi tragedi saat tamasya. Sandal yang masuk ke mobil, dan karpet yang penuh lumpur. Nah, untuk menghindarinya, tentu saja karpet karet di dalam mobil harus terpasang agar kotor yang ditimbulkan tidak menjadi semakin parah.
  4. Tamasya Belajar. Kalau tamasya belajar ini biasanya Manda lakukan saat bersama Piki (model ganteng yang ada di foto paling atas). Saat belajar, entah itu membuat roti coklat, menyuapi diri sendiri dengan sendok, bermain crayon atau spidol, semua jenis belajar pasti meninggalkan noda. Bagi manda sendiri, mengantisipasi saat bermain dengan Piki adalah mengikhlaskan tempat belajar menjadi kotor dan menjadi ruang eksplorasi baginya. Kan, berani kotor itu belajar.
Selamat mempersiapkan beberapa hal agar tamasya menjadi nyaman dan menyenangkan ya!

5 comments

  1. Ini nih tips yang bermanfaat bagi ibu-ibu, biasanya kalau bapak-bapak suka lupa ini itu hehehe... kadang tisue aja nggak mau bawa :D

    ReplyDelete
  2. Aku rada slebor ni suka lupa bawa tissue, xixixi

    ReplyDelete
  3. Kalo musim ujan suka bikin males kalo piknik haha

    ReplyDelete
  4. Nah itu, bawa anak kecil tuh dikit2 belepotan, bikin Hayati lelah 😂

    ReplyDelete
  5. Ke pantai kok gak mainan air dan pasir, duh... lihat foto2nya di medsos, hehe.... maka membawa pakaian ganti tentu keniscayaan ya, Mbak :)

    ReplyDelete

Terima kasih sudah meninggalkan jejak komentar di www.tamasyaku.com. Fast response, silahkan email ke suryani19ep@gmail.com ya. Mohon maaf untuk moderasi komentarnya. Salam, Manda