Tips Nyaman Tinggal di Perumahan


Tips Nyaman Tinggal di Perumahan
Tips Nyaman Tinggal di Perumahan


Lahir dan tinggal di Yogyakarta, kota yang tenang dan damai serta berbudaya. Kota yang dikenal sebagai kota pendidikan, dulunya. Mungkin saat ini, dengan banyaknya bangunan hotel dan mall dibangun di Yogyakarta, pantas juga disebut sebagai kota belanja. Kemacetan pun tak terelakkan terjadi saat akhir pecan atau liburan panjang di kotaku. Tentunya, kami yang warga asli Yogyakarta mengalah pada pendatang yang ingin menikmati kota kami. Sudah hal biasa sejak tahun 70an, mama saya bercerita bahwa sudah ada kos-kosan bagi anak rantau yang datang ke Yogyakarta untuk kuliah. 

Menikah di tahun 2008, setelah sebelumnya kami mempersiapkan renovasi dari perumahan murah yang disiapkan untuk kami. Duh, pemilihan kata-kata “perumahan murah” kadang agak terasa geli di telinga. Di jaman sekarang, bisa memiliki sepetak tanah dan bangunan yang bisa dipakai berlindung dari panas dan hujan adalah sesuatu yang mahal harganya. Terlebih harga properti di kota yang nyaman sekelas Yogyakarta begini adalah asset yang kian melambung.

Kurang lebih tinggal selama 8 tahun di perumahan yang lokasinya merakyat, tentunya Manda mempunyai tips untuk nyaman tinggal di perumahan, apa saja?


Solusi Sekat dan Tata Ruang

Perumahan murah yang dari dulu diusahakan pemerintah agar seluruh warga negaranya memiliki tempat tinggal tentunya memiliki lahan yang terbatas. Bersyukur, kami memilih lokasi di hook sehingga luas tanahnya lebih luas daripada rata-rata tanah kapling di tipe kami. Hal penting saat menyusun tata ruang adalah adanya ruangan di tengah yang multi-fungsi, yaitu : ruang keluarga, ruang baca dan ruang belajar. Dengan tidak banyak menyekat ruangan, kecuali untuk kamar tidur dan kamar mandi, maka perumahan dengan luas tanah yang kecil akan tetap nyaman.

Bersosialisasi.

Tinggal di perumahan murah yang merakyat adalah bentuk pilihan bersosialisasi yang lebih enak daripada di kampung atau desa. Setidaknya, di perumahan orang yang tinggal di sini memahami kesibukan masing-masing sehingga tidak mengherankan jika kegiatan sosialisasi juga menyesuaikan dengan waktu masing-masing penghuni perumahan murah yang merakyat ini.

Sosialisasinya bukan lagi tentang ronda atau kerja bakti, walaupun sesekali untuk kerja bakti membersihkan pekarangan rumah masing-masing pada saat 17an dan menjelang Ramadhan. Lain-lain seperti keamanan dan kebersihan, kami warga perumahan membayar iuran setiap bulan kepada pengurus RT dan RW.

Tata Tertib.

Sebagai masyarakat yang berbudaya, tentunya kita terikat oleh norma masyarakat yang mengikat, seperti adat istiadat. Terlebih kita tinggal di kota Yogyakarta yang masih kental dengan unggah ungguh masyarakatnya. Oleh karena itu, perumahan murah yang ditinggali oleh mayoritas warga yang berkeluarga akan lebih nyaman jika dibandingkan dengan perumahan yang dikontrakkan untuk kost mahasiswa.  


Tips terakhir yang pentinga adalah bagaimana membuat seluruh penghuni di rumah kita menjadi nyaman karena penghuninya dan bukan karena kemegahan rumah dan interiornya. (Manda, 2016)

2 comments

  1. Di perumahan murah (niru istilah Manda), sosialisasinya pas, maksudnya nggak yg terlalu dekat trs dikit2 rewang kayak di kampung (yg bikin baper tiap kali rewang karena biasanya ada aja pertanyaan2 'nakal'), tapi juga nggak terlalu individualis kyk real estate yg pagernya tinggi n gembokan trs

    ReplyDelete
  2. Tipsnya mantap Manda, bisa dipraktekkan bagi yg tinggal di kampung juga.

    ReplyDelete

Terima kasih sudah meninggalkan jejak komentar di www.tamasyaku.com. Fast response, silahkan email ke suryani19ep@gmail.com ya. Mohon maaf untuk moderasi komentarnya. Salam, Manda