Kuta Mandalika |
Masih tentang Lombok yang tidak habis diceritakan, selalu ada celah yang belum diceritakan setiap kali membaca postingan-postingan Manda tentang Lombok.
Baca juga : Lombok, Destinasi Romantis di Indonesia
Berlibur ke suatu tempat yang baru lebih dari sehari, mau tidak mau, suka tidak suka, kita akan sekaligus berwisata kuliner di tempat tersebut. Bagi kami berdua, berperjalanan adalah bagian kami meluaskan sudut pandang, melihat, mengenal dan bertemu dengan banyak hal baru di tempat tujuan kita tamasya. Kurang lebihnya, tamasya bisa membuat perbendaharaan masakan #DapurManda jadi beragam. Indonesia merupakan negara kepulauan yang setiap pulaunya memiliki kuliner yang unik, enak dan patut dicicipi.
Baca juga : Kuliner Indonesia yang Enak dan Mudah Dibuat
Seperti halnya saat liburan di Lombok kali ini, Manda berhasil menuntaskan rasa penasaran akan plecing kangkung di tempat aslinya dan nantinya akan membuat plecing kangkung ini di dapur Manda.
plecing kangkung |
Dan ternyata, plecing kangkung di tempat asalnya memang benar-benar enak. Manda melihat kangkungnya memang beda dengan kangkung yang ada di Jogja. Kangkungnya Lombok lebih besar daunnya dan cabangnya juga lebar. Saat kangkung selesai dimasak, saat sesudah ditiriskan juga tetap masih lebar, makanya Ibu meminta Manda untuk membagi cabang-cabang kangkung itu supaya nyaman dimakan (baca : tidak kloloden *Jawa)
Plecing Kangkung
Cara Membuat Plecing Kangkung
- Rebus 2 ikat kangkung yang dipotong bagian bawahnya ke dalam air yang sudah ditambahi 1 sdm garam. Masak sampai kangkung layu dan warnanya menjadi lebih tua.
- Tiriskan kangkung, dan suwir-suwir kangkung mulai dari batang kangkung menuju ke daunnya.
- Siapkan sambal yang berbahan : cabe rawit merah, garam, terasi dan tomat. Semuanya mentah dan haluskan.
- Plecing kangkung sudah siap dinikmati.
Bagaimana? Mudah bukan? Ya ya ya. Bahan yang berbeda, membuat setiap
masakan yang dibuat sama akan mempunyai rasa yang berbeda. Itulah kenapa
kita perlu berwisata kuliner di tempat masakan asli tersebut berasal.
Rasanya, berperjalanan kali ini menyenangkan sekali karena bisa menghadirkan kuliner daerah lain di Indonesia di dapur Manda. Tidak semua kuliner daerah lain mudah dibuat di dapur Manda dengan alasan cara memasak yang lama dan bahan yang belum tentu semua daerah mudah mendapatkannya. Beruntung ya, plecing kangkung ini enak, murah dan mudah dibuat sendiri di dapur sahabat tamasyaku.
Selanjutnya tentang kuliner lombok yang bikin Manda sama Panda cekikikan, yaitu : bulayak.
Manda kira tadinya bulayak itu semacam apa gitu, ternyata oh ternyata, bulayak ini adalah ketupat yang daunnya dari pohon aren. Sehingga memang unik dan beda dari ketupat kebanyakan yang Manda jumpai di pulau Jawa. Ya ya ya, jadi ini bulayak!
Untuk membuat bulayak, sepertinya seperti biasanya kita membuat ketupat untuk lebaran. Hanya yang membedakan adalah daun pembungkusnya. Bulayak ini cocok dinikmati bersama sate ayam atau sate sapi, makanya dikenal dengan sate bulayak. Oh iya, sate bulayak ini bumbunya juga unik, berkuah. Kalau buat Manda, kuahnya masih terlalu pedas, seperti kuah santan di sayur sambel goreng tempe yang ada di gudeg khas Jogja.
Penasaran? Yuk ke Lombok dan cobain sendiri ya!
Selain mengunjungi tempat romantis yang ada di pulau Lombok dan lalu berwisata kuliner dengan masakan khas Lombok yang kebanyakan pedas. Manda pun mneyempatkan untuk belajar budaya di Pulau Lombok. Foto di atas ketika Manda berfoto di depan rumah adat masyarakat di Desa Sade, Lombok Tengah. Dusun Sasak, Desa Sade ini merupakan desa wisata yang sebagian wanitanya adalah petenun. Mereka menjual hasil tenunnya di lapak-lapak yang bisa kita jumpai di Desa Sade ini. Harganya pun beragam dan macamnya pun beragam. Jika ingin membelinya, Manda sarankan untuk membuka utuh kainnya sehingga warna dan corak tenunnya bisa dilihat.
Perjalanan ke Pulau Lombok pun meninggalkan banyak cerita untuk Manda dan Panda, masih ingin kembali lagi ke Lombok dan eksplor ke Lombok Barat. Selama 4D3N pun tidak cukup menjelajah keseluruhan Pulau Lombok. Bismillah dimudahkan ada kesempatan belajar sambil liburan di pulau itu. Aaamiinnn.
=======
Tulisan ini dalam rangka CollaBlogging KEB yang merupakan respons grup Raisa terhadap tulisan mak Rina Susanti. Tulisan lain tentang kuliner daerah di Indonesia dari grup Raisa bisa dibaca melalui link berikut :
Selanjutnya tentang kuliner lombok yang bikin Manda sama Panda cekikikan, yaitu : bulayak.
Bulayak |
Manda kira tadinya bulayak itu semacam apa gitu, ternyata oh ternyata, bulayak ini adalah ketupat yang daunnya dari pohon aren. Sehingga memang unik dan beda dari ketupat kebanyakan yang Manda jumpai di pulau Jawa. Ya ya ya, jadi ini bulayak!
Untuk membuat bulayak, sepertinya seperti biasanya kita membuat ketupat untuk lebaran. Hanya yang membedakan adalah daun pembungkusnya. Bulayak ini cocok dinikmati bersama sate ayam atau sate sapi, makanya dikenal dengan sate bulayak. Oh iya, sate bulayak ini bumbunya juga unik, berkuah. Kalau buat Manda, kuahnya masih terlalu pedas, seperti kuah santan di sayur sambel goreng tempe yang ada di gudeg khas Jogja.
Penasaran? Yuk ke Lombok dan cobain sendiri ya!
Dusun Sade, Lombok Tengah |
Selain mengunjungi tempat romantis yang ada di pulau Lombok dan lalu berwisata kuliner dengan masakan khas Lombok yang kebanyakan pedas. Manda pun mneyempatkan untuk belajar budaya di Pulau Lombok. Foto di atas ketika Manda berfoto di depan rumah adat masyarakat di Desa Sade, Lombok Tengah. Dusun Sasak, Desa Sade ini merupakan desa wisata yang sebagian wanitanya adalah petenun. Mereka menjual hasil tenunnya di lapak-lapak yang bisa kita jumpai di Desa Sade ini. Harganya pun beragam dan macamnya pun beragam. Jika ingin membelinya, Manda sarankan untuk membuka utuh kainnya sehingga warna dan corak tenunnya bisa dilihat.
Perjalanan ke Pulau Lombok pun meninggalkan banyak cerita untuk Manda dan Panda, masih ingin kembali lagi ke Lombok dan eksplor ke Lombok Barat. Selama 4D3N pun tidak cukup menjelajah keseluruhan Pulau Lombok. Bismillah dimudahkan ada kesempatan belajar sambil liburan di pulau itu. Aaamiinnn.
=======
Tulisan ini dalam rangka CollaBlogging KEB yang merupakan respons grup Raisa terhadap tulisan mak Rina Susanti. Tulisan lain tentang kuliner daerah di Indonesia dari grup Raisa bisa dibaca melalui link berikut :
Penasaran, berharap suatu hari nanti bisa ke Lombok, aamiin
ReplyDeleteaamiinnn mba Tiaaann ^_^
DeleteThanks udh berkunjung ke Lombok mbak.. Kpan2 klo k Lombok lg, qta bisa explore Lombok breng.. Biar rame2 :)
ReplyDeletewah, ada di Lombok ya? salam kenal ya, jagain Lombok tetap menarik ya kak. Semoga dimudahkan akses ke banyak destinasi di Lombok.
DeleteAku ngences liat sambelnyaaaaa. Jadi pengen eksekusi juga di rumah. Makasih udah share mandaa, moga suatu saat bisa juga pelesiran ke Lombok.
ReplyDeleteakupuunnnn ngeces tiap buka foto2 kuliner makMerida hahahahahhaa, wisata kuliner virtual yaaaa
DeleteKyaaa, itu sambal plecingnya kayak enak banget. Ya allah, umur tiga puluh nnti semoga aku bisa hanimun ke lombok berdua tok, amiin
ReplyDeleteaamiinnnnnn, disegerakan ya mbaaaa..
DeleteMbak, aku kemarin bikin plecing kangkung tapi nggak seenak kalo beli. Ahahaha... Tapi tetep entek, wong ngelih.
ReplyDeletebuakakakakak, emang dek... ngaruh bangeeett terasinya... ^_^ akupuunn, enak kl beli...
DeleteWaaaaa baru tau plecing kangkung itu dari Lombok..ngiler ah ngliatnya
ReplyDeleteaku juga suka plecing kangkung kalau di cirebon hampir sama dg sambal asam kangkung
ReplyDeleteWaahh itu makanan kesukaan sayaaa. Tiap mudik ke lombok mesti minta dimasakin pelecing dan pergi nyari sate bulayak ke udayana. Coba beberuk juga mbak, biasanya ada diwarung taliwang tersedia. Enaaaakkkkk
ReplyDeleteEh saya malah galfok di foto terakhir, yang Manda lagi di Dusun Sade, senyumnya maniiiisss ��
ReplyDeleteHuaaaah plecing kangkung, sayuran favorit, makannya pakai nasi panas, langsung deh nikmat tak terkira :)
ReplyDeleteSaya termasuk yang suka sama kankung, itu plecing kangkungnya sungguh menggoda, apalagi ada sambalnya...
ReplyDeleteslurppp plecing kangkuuung..
ReplyDeletePlecing kangkung...duh jadi ngiler inii :(
ReplyDelete