Bagi sebagian orang, menjalani hidup rasanya tidak seru apabila tidak ada
tantangan yang mencengangkan serta membutuhkan nyali. Itulah mengapa banyak
orang rela meluangkan waktu dan biaya yang tidak sedikit demi merasakan
petualangan-petualangan yang menantang.
Bisa merasakan petualangan yang mendebarkan dan menantang tentu tidaklah
mudah. Selain membutuhkan nyali besar, kita juga membutuhkan persiapan yang
matang agar keselamatan diri maupun rekan tidak jadi taruhan.
Bagi kamu yang saat ini sedang mencari ide olahraga seperti apa yang seru dan
menantang serta membutuhkan nyali besar, kamu bisa melihat dua alternatif
olahraga di bawah ini.
Mendaki gunung
Bagi kamu yang suka menikmati nuansa alam yang indah dan eksotis, mendaki
gunung bisa jadi pilihan kegiatan menarik untuk dilakukan. Beberapa hal yang
perlu kamu siapkan sebelum mendaki di antaranya adalah:
- Stamina. Latihlah agar stamina lebih tahan lama dengan sering melakukan olahraga seperti berjalan dan berlari serta angkat beban.
- Persiapkan pakaian hangat termasuk alas kaki yang kuat seperti sandal Eiger terbaru yang dikenal nyaman dikenakan untuk naik gunung.
- Tenda
- Kompor portable
- Tali temali
- Peralatan P3K dan obat-obatan
Panjat tebing
Selain mendaki gunung, panjat tebing merupakan olahraga seru yang
membutuhkan stamina dan nyali. Beberapa orang menganggap kegiatan ini lebih
menantang dibandingkan dengan mendaki gunung. Berikut adalah daftar tempat
rock climbing yang wajib kamu coba.
Tebing Gunung Padang dan tebing Lembah Harau di Sumatera Barat, tebing
Ciampea dan Tebing Bongkok di Bandung, tebing Uluwatu di Bali, Tebing Pantai
Siung di Jogja, Tebing Bukit Kelam di Kalimantan Barat, Tebing Bambapuang di
Sulawesi Selatan, serta Tebing Cartenz Pyramid di Papua (Pegunungan
Jayawijaya).
Beberapa hal yang perlu kamu persiapkan untuk panjat tebing agar lebih aman dan
nyaman di antaranya adalah mental, persiapan fisik seperti kekuatan kelenturan
dan daya tahan (stamina), kemudian peralatan.
Berikut adalah item wajib para
Climber di antaranya adalah:
- Tali karmantel. Terdiri atas tali statis, tali dinamis, dan tali semi statistik
- Harness yaitu alat penopang tubuh yang biasanya terikat di pinggang dan paha
- Carabiner merupakan cincin kait yang bisa digunakan untuk menghubungkan antar peralatan
- Ascender biasanya digunakan untuk alat bantu menaiki lintasan tali
- Descender merupakan alat yang digunakan untuk menuruni tali
- Webbing yaitu sejenis tali berbentuk pipih seperti pita
- Palu atau Hammer
- Piton adalah paku tebing yang bisa diselipkan pada celah-celah tebing
- Hanger berfungsi sebagai anchor
- Chock Friend adalah peralatan yang bisa diselipkan kecela batu agar terjepit dan bisa menahan beban
- Kantong magnesium (chalk bag) bermanfaat untuk membuat tangan jadi lebih ketat
- Alas kaki. Berbeda dengan mendaki gunung yang bisa saja mengandalkan sandal gunung seperti sandal Eiger terbaru, panjat tebing membutuhkan alas kaki berupa sepatu yang kaku dan keras namun cukup lentur untuk proses pemanjatan.
Bagi kamu yang ingin mengenalkan olahraga panjat tebing kepada anak-anak,
kamu bisa membawa mereka ke tempat-tempat menarik seperti Wall Climbing
Eiger Bandung, Jakarta climbers, hingga Bremgra Indoor Climbing Gym yang ada
di Serpong, Tangsel.
Jangan lupa, anak-anak juga perlu diberikan bimbingan dan latihan fisik serta
dilengkapi dengan climbing safety yang memadai untuk menjaga keselamatan
mereka seperti yang telah saya sebutkan diatas, mulai dari harness, sandal Eiger
terbaru atau sepatu panjat tebing, carabiner, dan lain-lain.
Aku tuh suka mupeng kalau liat yang mendaki gunung, tapi kayaknya aku tak mampu, lari saja suka ngos - ngos an huhuhuhu kebayang kalau mendaki gunung atau panjat tebing nih, tapi penasaran pengen nyobain.
ReplyDeleteWah... udah ada jalur track dan talinya ya.. aku tuh belon pernah panjat gunung dan selalu mupeng. Sayangnya nggak pernah dibolehin dokter
ReplyDeleteAh, jadi kangen mendaki. Pingin mendaki lagi tapi apa daya belum ada kesemoatan
ReplyDeleteBadan juga udah nyerah duluan kayaknya. Btw, mungkin gak ba agendakan mendaki bareng? 😂
Setujuuuu mendaki gunung merupakan olahraga memang seru dan menantang sekaligus membutuhkan nyali besar, nggak cocok buat mamih mamih pemalas kaya saya hihihi.... Suami saya ni yang suka naik gunung dan memang sukaaaa banget sama Eiger :)
ReplyDeleteWaahhh climbing, aku blm pernah blas mbk. Yg udh pernah baru bpknya bocah, ngeclimbnya jg pakek eiger, alhamdulillah awet nggak rusak blas.
ReplyDeletesaya juga seneng pake sendal eiger kalo dipake naik gunung "ngegigit" banget rasanya, ga takut slip hehe
ReplyDeleteanak2ku sukaa manjat2an tapi kalau climbing beneran dia takut ahaha seru ya mbak naik gunung gini
ReplyDeletePengen juga nih naik gunung...tapi sadar diri fisik sangat tidak mendukung hehe...
ReplyDeletebeneran deh, banyak yang harus dipersiapkan kalo mendaki gunung.
ReplyDeleteAku baru ke Bromo dan Ijen aja, dan cukup bikin ngos-ngos an buatku yg olah raga aja jarang-jarang hehehe
Pengetahuan baru nih tentang nama nama peralatan yang kudu disiapin buat naik. gunung dan panjat tebing. Soalnya saya ndak pernah deket sama orang yang suka naek gunung. Eh, anak lanangku waktu coba panjat dinding di sebuah tempat bermain, kok sukaa dan mencoba berulang kali, apa ini tanda tandanya anakku calon panjat tebing yak,
ReplyDeleteSaya belum pernah rasain yang namanya mendaki.. Ternyata banyak persiapannya ya
ReplyDeleteaku belum pernah panjat guung yang menempuh waktu berjam-jam. Sekali-kalinya manjat anak gunung krajatau tapi itu juga gak lama. Seru juga ya kalau kapan-kapan bisa naik gunung beneran. Catet deh persiapannya biar nanti gak ada yang ketinggalan
ReplyDeleteAku pengin ih manjat gunung sama anak2, tapi mau nyoba yg buat pemula dulu.
ReplyDeleteKayaknya kalo bayik dah agak gedean, aku mau coba cari komunitas keluarga yg suka naik gunung/camping gitu deh biar seru
Jadi teringat masa masih imuuut, masih kuat angkat paha eh, kaki untuk panjat tebing dan treking ke gunung. Tapi meski udah gak pernah naik guning, masih suka pakai sandal gunung Eiger buat jalan-jalan di alam
ReplyDeleteMbak, aku ga berani naik gunung, tapi penasaran pengin banget dapetin sensasi di atas gunung naik sendiri itu kayak apa. :D
ReplyDeleteAnyway makasih ya Mbak tips-nya. :))
Pernah naik bukit. Itu sudah bikin ngos-ngosan. Yang naik gunung kuakui keberaniannya.
ReplyDeleteUdah lama nggak mendaki turun gunung ataupun Bukit, setelah selesai kuliah malah nggak pernah masuk hutan dan naik gunung
ReplyDeleteMemanjat tebing, aku tak pernah mampu..
ReplyDeletesandal eiger tuh terkenal banget di kalangan pendaki gunung. eh tapibanyak juga yang pakai buat sehari-hari. soalnya nyaman banget.
ReplyDeleteMakasih tipsnya mba.. memang butuh persiapan yang baik ya untuk mendaki gunung
ReplyDeleteJadi kapan kita naik naik ke puncak bersama? Nanti maem mie rebus rawit diatas :)))
ReplyDeletekalau ketinggian indah takut nih mbak. klw liat foto2 orang lain keren banget yah
ReplyDeleteAku pass dulu kalau mendaki gunglung dan tebing. Olahraga senam dan renang aja dah. Ga kuat ke gunung 🤣
ReplyDeleteAku belum pernah mendaki sama sekali. Tapi ada keinginan ngajak anak-anak kemah kalau udah agak gedean.
ReplyDeleteAku ga pernah mendaki gunung tapi brand eiger itu salah satu brand favorit anak2 jaman ngampus. Skrgpun masih pakai tas kecilnya klo mw pergi ke waung bawa anak hihi. Tp maybe anakku bakal suka aktivitas panjat2 tebing begini.
ReplyDeleteKakung dulu pendaki gunung lho Manda. Ini anak anak siapa yang mau jadi penerus yaaaa
ReplyDeletepengen banget kayak temeh-temenku yang riwayat gunung didaki nya udah belasan. baca artikelnya bikin nambah pengen heehe
ReplyDeleteAku dulu pernah terlilit tali karmantel betisnya saat wall climbing, sakit banget tapi Alhamdullilah tidak kecelakaan. Efeknya 6 bulan lebih bekasnya baru pudar
ReplyDeleteWah ngebahas manjat baru aja kemarin datang final wall climb provinsi kepri. Tapi sekarang cuma sebagai penonton. Btw ngomongin sendal eiger mamak masih selalu pakai bahkan ke emol wkwwk
ReplyDeleteSandalku eiger jg lho #gaknanya
ReplyDeleteAku manjatnya di tembok atau pagar rumahku aja haha. Dulu pernah nyoba manjat yg papan panjat di sekolah kok ya keder. Skrng jd penikmatb olahraga panjat tebing aja deh :D Tapi ya gk tau klo suatu saat dapat hidayah manjat tebing :D
keinginan aku dan suamiku yang belum tercapai sampe sekarang nih mbak.. naik gunung berdua, eaaaaaaaa, xixixi
ReplyDeleteManda, suamiku tuh fans berat Eiger. Hampir semua item bepergian dia dari Eiger. Soalnya awet banget dan gampang ngerawatnya.
ReplyDeletenaik gunung dulu sih pernah waktu masih kuliah, tapi ga sering juga. Panjat tebing yang belum pernah, kayaknya seru juga ya.
ReplyDeleteSering banget tmn2 aku yg suka manjat gunung tuh sebulan sebelumnya persiapan lari2 gitu
ReplyDeleteDulu jaman muda sih seneng ikutan panjat tebing. Kalau sekarang mah panjatkan doa aja ya Manda hehehee...
ReplyDeleteSejak lihat ASIAN GAMES 2018 kemarin, aku kagum sama climber inih...
ReplyDeletePingiin blajar.
Seru kali yaa....kala sudah sampai puncak...
makasih tipnya ya mbak, buat anak anakku nanti kalau pas minta ijin naik gunung, bisa langsung cek perlengkapan mereka heheh
ReplyDeletePengin nyoba, tapi taut ketinggian .....
ReplyDelete