Kuliner Mie dalam Cangkir di Kedai Seduh, Condong Catur

Kedai Seduh

Berbicara tentang kuliner adalah berbicara tentang rasa. Bagaimana sebuah kuliner terasa berbeda dinikmati, tergantung dari beberapa faktor, seperti :
  1. Bersama siapa kita menikmatinya.
  2. Jenis masakan apa yang kita nikmati.
  3. Olahan rasa berbeda dari bahan yang sudah biasa.
  4. Tempat yang asik untuk menikmati sebuah kuliner.
  5. Rasa dari sajian kuliner yang menjadi memori dan terkenang.

Duh, jadi panjang ya menceritakan tentang cita rasa dalam sebuah wisata kuliner. Kalau kebanyakan orang berpendapat, wisata kuliner itu usaha penggembulan, buat kami berdua rasanya tidak juga. Proses penggembulan jika kulinernya sesudah jam 7 malam dan porsi yang aduhai WOW. Kalau wisata kuliner ditujukan untuk mengenal berbagai macam rasa dari olahan sebuah bahan makanan menjadi masakan, rasanya tidak parah-parah kok gembulnya. *tapi ya memang bikin gembul. Pisss.


kedai seduh
Menu di Kedai Seduh

Kedai Seduh yang berlokasi di Ruko Mino Kav 3 (Depan SDN Minomartani 1), Condong Catur buka Senin - Sabtu pukul 12 - 21, inget ya tinggal dibolak-balik aja angkanya, hehehehe. Karena letaknya dekat sekali dengan rumah kami dan kebetulan ownernya adalah teman kuliah saya, ini adalah pengalaman ketiga kalinya saya menyambangi tempat ini bersama panda untuk makan malam ringan #ups.

Mie dalam Cangkir

Unik ya, penyajian mie yang diseduh di dalam sebuah cangkir. Kuah kaldu yang sudah disiapkan terpisah dalam wadah stainless dan masih cukup panas untuk dituang ke dalam cangkir yang berisi mie dan lauknya. Seru ya sepertinya. Ayuk cobain! Namanya, mie seduh. Harga yang cukup murah untuk menu mie yang berlaukkan telur dan ayam dimasak ungkep goreng. Duhhhh, pas banget ya untuk kuliner mahasiswa.


Green Tea

Di kedai seduh ini, menu minuman yang paling menggoda saya adalah green tea, kebayang sejak ke Malang dan menikmati Allure Green Tea, saya ketagihan banget. Di sini, saya pernah coba versi panas dan dinginnya, semuanya enak!

Chicken Wing

Sebenarnya, satu porsi mie seduh sudah cukup pas kenyang di dalam perut, entah karena ingin mencoba menu yang lain, kami mencoba menu chicken wing yang dimasak dan dibumbu rahasia oleh mas Arief. Ternyata baru tahu kalau teman MM saya ini jago juga di dapur, saya yang perempuan jadi malu kalau nggak bisa olah-olah di dapur.

Aneka Minum

Beda dengan panda, kalau manda memesan sesuatu yang disukai akan pesan itu lagi di tempat yang sama, meskipun versinya berbeda dingin dan panas. Kalau panda, mungkin belum menemukan minuman yang jadi favoritnya, dari teh tarik, green tea dan ice chocolate juga belum pas dengan selera haus panda. Inilah yang kita sebut wisata kuliner, menemukan menu yang pas untuk makan dan minum yang sesuai selera. Jadi, tidak ada kuliner yang gagal kecuali yang terparah kulinernya tidak enak dalam rasa dan tidak higienis dalam menyajikan.

Ice Chocolate

Bagi yang berdomisili di sekitar Minomartani dan Condong Catur, silahkan mampir ke kedai seduh ya. rasakan sensasi menikmati cemilan dan makanan yang berkelas restoran dengan harga sesuai kantong mahasiswa. Selain enak masakannya, kedai seduh ini juga asik buat nongkrong. Tersedia dua lantai dan dalam waktu dekat akan ada WIFInya. Serunya kuliner di dekat rumah!

7 comments

  1. Unik ya..mi dalam cangkir hehhe apalagi ditemani green tea. Aku sekarsng ni juga lg keranjingan segala sesuatu yg berbau greentea hahahhaa..

    ReplyDelete
  2. Aduh ngiler...sm rumahmu mananya mak?

    ReplyDelete
  3. Pengen coba. Penasaran sama mie kucur ini

    ReplyDelete
  4. Wa. Bisa jadi referensi kalau ke yogya

    ReplyDelete
  5. penyajian nya unik tapi kurang gede ah ngak kenyang hahaha

    ReplyDelete
    Replies
    1. Tos om cumi, walau aku pecinta mie no wahid, kali sekecil ini mah gak kenyang hahaha

      Delete
  6. Tambah banyak aja tempat makan asik di Jogja. Apalagi enunya mie, mesti ngiler deh akunya Manda :D

    ReplyDelete

Terima kasih sudah meninggalkan jejak komentar di www.tamasyaku.com. Fast response, silahkan email ke suryani19ep@gmail.com ya. Mohon maaf untuk moderasi komentarnya. Salam, Manda