Drama di Kota Paris yang Tak Terlupakan


Siapa bilang kemacetan hanya ada di Indonesia, kemacetan juga terjadi saat kami naik bis di kota Paris di bulan Desember. Mencoba menulis organik dari tema yang membuat bersemangat menulis. Salah satunya, menuliskan cerita drama Manda Panda saat berada di Paris, Perancis. Sedikit membuka ruang hati di masa yang lalu, saat mengumpulkan foto-foto yang tersimpan rapi di dalam folder.

Apa saja cerita drama Manda Panda sebagai orang Indonesia yang mengunjungi kota Paris untuk pertama kalinya?


Drama 1. Gumunan. Heran dengan Bangunan yang Besar dan Kokoh


Tidak cuma 1 bangunan besar di kota Paris, namun gerbang Arc de Triomphe ini sudah mewakili betapa besar dan kokohnya bangunan-bangunan yang ada di Paris. Karena Menara Eiffel benar-benar menjulang tinggi hingga kesulitan untuk bisa mengambil gambar dengan latar Eiffel ketika berada di dekat menaranya.


Baca selanjutnya : Cerita Romantis di Kota Paris.

Drama 2. Bahasa.


Dipikirnya, semua luar negeri pasti bisa bahasa Inggris. Dan wolaaaaa. Ternyata di Paris, bisa berbahasa Inggris bukan sesuatu yang bisa dibanggakan untuk kita bisa berkomunikasi. Hamdalah, ada bahasa tubuh untuk menunjuk sesuatu atau menuliskan sesuatu yang mau ditanyakan. Drama bahasa ini pun masih berlanjut. Seruu kok!

Drama 3. Toilet.

Hiyaaaa... Boong banget kan kalau kita bepergian bisa nggak buang air kecil seharian. Drama toilet ini sudah biasa dijumpai ketika di Jerman, tapi kali ini jadi drama ketika di Paris dan menemukan yang begini ini.

Dramanya adalah mau tanya siapa, masuk ke toilet berdua, sampai mau moto bagian dalamnya aja nggak pede. Padahal toiletnya bersih dan luas. Hanya saja, bepergian di luar negeri perlu untuk membawa tissue basah ya, itu menyelamatkan.


Drama 4. Ditinggal Tour di Red District Area


Banyak foto yang ada di file kami tentang red district area ini, tapi mau menampilkan kok sungkan. Kawatir tidak semua welkam untuk belajar dari apa yang dilihat, tetapi lebih ke mengomentari sesuai isi otak mereka dan ujung-ujungnya meyalahkan. Untuk menghindari hal tersebut, satu foto ini sudah cukuplah ya.

Dramanya adalah, tertinggal bis, gara-garanya kita nggak ikut makan malam di restoran bule. Hiks... emang drama makan halal di luar negeri itu luar biasa ujiannya. Kembali ke cerita, saat bis berhenti di restoran bule, kami melihat ada kebab halal yang diapit oleh dua toko XXX di daerah tersebut. Ndilalahnya, ngomong pakai bahasa Inggris susah dipahami dan tunjuk-tunjuk pesanan saja memakan waktu yang lama.


Ini nih, kejepret juga walau orang sana tidak begitu nyaman ketika kita ambil gambar atau apalah di zamannya. Karena kepedean kita, saat kita selesai dilayani dan membawa kebab itu keluar toko, ealaaahh bis kita meluncur di depan kita dan kita sadar kalau ditinggal.

Yup! Drama pun dimulai di hari pertama. Allohu akbar! Lost in Paris.

Drama 5. Kembali ke Hotel Setelah Tersesat


Lost in Paris.

Setelah melihat bis tur kita berlalu, Manda pun panik! Dan Panda seperti biasa, tenang! Beruntungnya, kita berdua membawa tas ransel Dora, dan mulailah petualangan tak terlupakan di kota Paris.

Perlengkapan penyelamat saat tersesat :
  1. Bawa kompas
  2. Bawa peta jalan (sekarang udah ada google maps, ya kalau internet langsung terkoneksi)
  3. Bawa minum
  4. Bawa uang di saku dan tas
Bismillah. Panda memulai membuka peta dan mencari hotel yang akan dituju dari tempat kita ditinggal. Mustahil bertanya bapak penjual Kebab, karena bahasanya pun kami tak paham. Mulai melangkahkan kaki, mencari kita ada dimana.


Bisa dibayangkan Place de Clichy dan Porte de Clichy itu jauh sodara! Lemes banget kan kalau sampai salah baca antara Place dan Porte, huaaa... benar-benar pengalaman yang tidak terlupakan.

Dan benar saja, kita mengikuti kemana kaki melangkah. Setiap sisi kota Paris menjadi perhatian kita, termasuk lewat KFC dan kita tandain di peta (letaknya berseberangan dan dekat dengan Moulin Rouge). Saat di perjalanan, ketemu dengan polisi Perancis yang sedang patroli, tenang lah hati Manda. Ndilalahnya! Polisinya juga tidak fluently dalam berbahasa Inggris. Beruntung! Kita masih disuruh belajar sama Alloh dengan tersesat.

Mengandalkan Alloh saat itu, karena tidak tahu lagi mau tanya ke siapa. Jangan bilang tinggal telpon lho ya, la wong saat itu belum ada penjelasan apa-apa jika tersesat hubungi siapa. Kita baru tiba di Paris dan sudah tersesat gara-gara beli Kebab Halal. hahahaha.


Gabut banget ya masang foto lagi ketawa-ketawa di saat baru cerita tentang tersesat. Endingnya, kaki terus melangkah dan jangan luput dengan tanda yang ada di peta. Kita tahu berada dimana dan selanjutnya bisa memilih jalan mana untuk kembali pulang ke hotel. Dengan izin Alloh, kami pun menemukan hotel kami terpampang nyata di depan mata, persis seperti foto di atas, dimana kalau kita tahu letak stasiun Metronya, hotel kami persis berada di seberangnya.

Kalau nggak tersesat, mana bisa kita memaknai perjalanan. Ye kaaann.

Drama 6. Makan di Paris


Yeaaayy! Akhirnya bisa menghadiahi diri dengan makan KFC di Paris. Sebuah kemewahan bagi kami untuk memilih menu yang bisa diterima lidah orang Indonesia. Yang tidak boleh lupa adalah membawa saus sendiri, makanya saus sachet belibis tidak lupa kami bawa untuk menemani saat-saat mewah bisa menikmati makanan yang citarasanya mirip.

Kembali ke tempat tersesat namun dengan cara yang lebih cepat, yaitu naik kereta bawah tanah. Tentunya harus googling dulu tentang cerita orang Indonesia yang ke Paris dari blog-blog mereka. Jadi tahu tiket mobilis yang dibeli untuk day ticket dengan Metro.


Ahhh untung foto-foto seperti ini masih tersimpan di folder, sehingga tidak susah mengingat setiap momen yang tersimpan di dalam ingatan untuk diceritakan lagi. 


Tentang drama makan di Paris, setelah setiap pagi bisa makannya hanya yoghurt, cornflakes dan susu, akhirnya naluri nasi membuat Manda pingin banget. Walaaahh, padahal baru 2 hari nggak makan nasi, kayaknya udah lama banget dan pengin. Akhirnya kami menemukan tempat makan nasi Briyani di Paris dan badalah .... Manda nggak doyan! Ribet banget si ya jadi Manda. *sad


Ekspresi Panda menikmati rasa Briyani yang rasanya ajaib buat Manda, ternyata dia menikmati dan menghabiskannya. Manda pun akhirnya ikut mencicip sedikit dan memotong bagian ayamnya, sambil tetep dikucuri saus belibis sachet yang sudah dibawa. Pokoknya penyelamat banget lah ni saus.


Di Paris pun ada carrefour lho, jadi makanan ringan berlogo 365 dan Danone, di sini banyak dijumpai. Sehingga kita bisa memilih snack dengan melihat kandungan E, yang dipilih yang emulgatornya soya atau kacang-kacangan, insya ALLOH halal.

Drama 7. Jalan Jalan dan Jalan, Bukan Jalan-Jalan


Wajah yang sumringahnya mulai pudar, karena jalan kakinya tidak bisa diprediksi ketika kita berada di negeri orang. Dan masih harus terus berjalan, karena tidak nemu angkot di sini.


Wajah ini sudah menuju titik lelah skala 7 dari 10, hahahaha. Ah, kapan lagi bisa jalan dan jalan kalau nggak di negeri orang, ya kan? Mau manja ya sama siapa? Nggak ada yang bisa jemput dan nggak ada yang bisa bahasanya kita kalau mau ngeluh, hihihihi.


Dari sekian drama yang bisa diceritakan ketika berada di Paris, senyum kita mengembang membersamai setiap cerita yang bakal lekat di ingatan. Lagu "home" yang kala itu sedang manjadi hits pun melengkapi cerita kita, salah satunya Paris ini.

Another summer day
Is come and gone away
In Paris and Rome
But I want to go home ...

19 comments

  1. Mandaaaaa
    Seruuu bgt iiih ceritanya selama ke Eropa
    Aku ngikik2 dan membayangkan diriku lagi ngintil kalian berdua *eeehhh
    --bukanbocahbiasa(dot)com--

    ReplyDelete
  2. Asyik deh. Btw benqr nggak sih di negara ini ekstra hati hatinya luar biasa. Maklum aku kan orangnya positip aja hahahaha

    ReplyDelete
  3. Wuih dramanya sampai segitunya ya.. Ditinggal bis, ada kresahan warga sana, tp memang sich etika ambil gambar harus ijin dulu ya.. Kak bisa sama2 senang

    ReplyDelete
  4. yah..aku ga bisa bahasa Prancis giman akalau mau ke sana, kirain di sana bahasa Inggris dah mirip bahasa kedua, kalau gitu kayaknya bakalah butuh guide akunya :D

    ReplyDelete
  5. Huaaa... Ku pun paling ngeri membayangkan di negeri orang itu ya toiletnya

    ReplyDelete
  6. Liat paris jadi pengen kesana sama suami tapi kapan yah hehehe, kalo di Paris bukannya bahasa Inggris pada paham yah Kak? Soalnya temanku stay disana pake bahasa Inggris ga masalah yah? Kecuali Jepang sama Korea pas aku kesana bahasa Inggris sama sekali ga ngerti.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Bahasa mereka kan bahasa perancis, mba.. hihihi. cek aja di gugel, mereka ga literally english lho..

      Delete
  7. Serunyaaa dah sampai Paris walau nyasar2 haha, tapi kalau gak gtu gak ada cerita yang bisa diingat2 yak wkwkwk :D
    Walah jd emang kalau di Paris, Bahasa Inggris gak terlalu dipakai yak :D
    Moga suatu sat bisa poto depan menara Eiffel jg nih :D

    ReplyDelete
  8. Wah mbak infonya menarik sekaligus bikin senyum senyum. Wkwwk kirain aku aja dunk yg hobi motretin toilet yg bagus. Tapi kadang ya itu tengsin jg.. kayak Ada rasa malu padahal ga Ada org. Takut Ada CCTV nya

    ReplyDelete
  9. Semoga nanti aku bisa jalan-jalan Ke Paris juga ya ini salah satu negara impian ini

    ReplyDelete
  10. Hmm,, kebiasaan dalam penggunaan toilet memang berbeda sih, bawa tisu basah bagus juga kayaknya untuk solusi,

    ReplyDelete
  11. Seneng bisa baca ceritanya jadi Ada gambarn nih klinmau ke Paris,, smoga dlm waktu dekat y biar bisa ngerasain juga☺️ happy anniversary y mba

    ReplyDelete
  12. Foto-fotonya keren deh masih tersimpan dengan baik semua meski udah lama banget peristiwanya ya Manda..Jadi penasaran sama foto2 Red district areanya ..hahaha...

    ReplyDelete
    Replies
    1. hahaha blm lama mba kl masih bisa diitung jari, hahahahahaa

      Delete
  13. Ini sama kayak gw. Kemana2 selalu cari McD atau KFC. Ga peduli di negeri orang. Susah kalau perut dan lidah orang Indo. Untung gw ga sampai nyasar gitu. Kalo ketinggalan di bandara mah sering wkwkwk

    ReplyDelete
  14. Seru ya nda. Tapi sekarang Paris banyak scammer nya ya nda. Banyak copet katanya. Padahal Paris terkenal cantik ya. Jadi ga sabar pengen jalan ke Yurop. InsyaAllah

    ReplyDelete
  15. Haha. Seru deh bacanya. Emang ya ada2 aja dah cerita tiap perjalanan. Tapi jadi ada yang bikin inget.

    ReplyDelete
  16. Ah kalian couple idola, travelingnya udah sampai mana-manna
    dalam dan mancanegara. Sehat selalu ya Manda sama Panda. Bahagia terus sampe kakek nenek

    ReplyDelete
  17. Pelajaran yang aku dapatkan adalah tetep stay kalem ya mba. Apapun kondisinya di negeri orang kudu selaw

    ReplyDelete

Terima kasih sudah meninggalkan jejak komentar di www.tamasyaku.com. Fast response, silahkan email ke suryani19ep@gmail.com ya. Mohon maaf untuk moderasi komentarnya. Salam, Manda